Dalam 4 Bulan, 60 Hektare Lebih Hutan di Ponorogo Terbakar
Tidak hanya di Kalimantan dan Sumatera saja yang mengalami masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, setidaknya 60,5 hektare hutan dan lahan di Ponorogo juga terbakar saat musim kemarau 2019 ini.
Tidak hanya di Kalimantan dan Sumatera saja yang mengalami masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, setidaknya 60,5 hektare hutan dan lahan di Ponorogo juga terbakar saat musim kemarau 2019 ini.
Hutan dan lahan seluas 60,5 hektare yang terbakar ini, terjadi dalam kurun waktu 29 Juni sampai 11 September 2019. "Kurun waktu 4 bulan sekitar 60,5 hektare hutan dan lahan terbakar," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, Senin (16/9).
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Bahkan, kata dia, dari 60,5 hektare itu ada hutan lindung yang terbakar. Tepatnya hutan lindung di Gunung Kamping, Ponorogo. "Ada yang hutan lindung juga yang terbakar. Ada pula hutan yang biasa juga," jelasnya.
Luas yang terbakar mencapai tiga hektare yang banyak ditumbuhi tanaman jati hingga kayu putih. "Kalau hutan lindung yang terbakar ada 3 hektare," jelasnya.
Menurutnya, kebakaran lahan dan hutan pada 2019 ini akan melonjak. Pasalnya saat tahun 2018 lalu luas lahan yang terbakar sekitar 166.3 hektare.
Luasan lahan yang terbakar, kata dia, akan terus bertambah, melihat potensi yang ada saat ini. "Kan panas masih menyengat," jelas Budi --sapaan akrab-- Setyo Budiono.
Dia mengatakan, untuk kebakaran di Kabupaten Ponorogo selain faktor alam juga faktor manusia. Dia mengatakan dari laporan yang ada, penyebabnya ada yang sengaja membakar daun kering di lahan.
"Ada yang sengaja membakar. Lalu ditinggal atau sengaja tidak dimatikan. Katanya bisa buat pupuk. Tapi kan ini ada angin dan panas. Api kemudian merembet," ujarnya.
Dia berharap pada warga untuk tidak membakar apapun di lahan hutan. Apalagi musim kemarau dan angin seperti saat ini.
"Boleh saja membakar sampah atau jerami. Tapi ya dijaga. Jangan ditinggal begitu saja. Kita jaga alam. Alam jaga kita," pungkasnya.
Baca juga:
Terbang ke Riau, Jokowi dan Jajaran Menteri Rapat Khusus Bahas Kabut Asap
Gubernur Sumsel Sarankan Bayi Meninggal Diduga Terpapar Asap Diautopsi
Kabut Asap Tebal, Garuda Indonesia Batalkan 15 Penerbangan
Wiranto: Karhutla Masalah Darurat, Harus Bergerak Cepat
Perjuangan TNI Padamkan Kebakaran Hutan Hingga Salat Beralas Daun
Janji-Janji Jokowi Bebaskan Indonesia dari Kebakaran Hutan Kini Ditagih Publik