Dampak Kabut Asap di Padang, Matahari Sampai Berwarna Kemerahan
Warga Padang, Sumatera Selatan mengeluhkan asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan. Hingga Senin (23/9) pagi, kabut asap lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya.
Warga Padang, Sumatera Selatan mengeluhkan asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan. Hingga Senin (23/9) pagi, kabut asap lebih pekat dibanding hari-hari sebelumnya.
"Matahari sampai berwarna kemerahan, aroma asap cukup kuat," kata Reni kepada wartawan. Dikutip dari Antara.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
Ia berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah, agar pelajar tidak terpapar kabut asap yang bisa berdampak pada kesehatan.
Selain itu, asap juga menyebabkan jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat hanya berkisar dua kilometer.
"Untuk di Bandara Minangkabau pagi tadi sempat berada pada dua kilometer, namun saat ini mulai kembali meningkat menjadi 3,5 kilometer," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.
Menurut dia terdapat peningkatan titik api di Sumatera berdasarkan data terakhir dari LAPAN yang mencapai 824 titik, dan delapan di antaranya terdapat di Sumbar.
"Kalau di daerah lebih pendek lagi jarak pandang, Bukittinggi hanya 500 meter," kata dia.
"Karena kualitas udara yang semakin memburuk, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker apabila berada di luar ruangan menghindari infeksi saluran pernafasan, ujarnya.
Akan tetapi kendati jarak pandang cukup pendek aktivitas penerbangan masih berjalan normal dan belum ada pembatalan penerbangan.
"Sejauh ini semua masih normal, penerbangan akan terganggu kalau jarak pandang hanya 800 meter hingga satu kilometer," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra saat dikonfirmasi.
Menurut dia jika memang jarak pandang tidak memadai maka ada beberapa solusi yang bisa dilakukan mulai dari menunda penerbangan, mengalihkan pendaratan hingga pembatalan.
Baca juga:
Kabut Asap Mulai Selimuti Sebagian Aceh, Jarak Pandang Hanya 3 Meter
Kabut Asap Pekat, Sekolah PAUD sampai SMP di Palembang Diliburkan 3 Hari
5 Penerbangan di Bandara Kualanamu Dibatalkan Imbas Kabut Asap
Analisa BMKG: Asap Berbahaya di Pekanbaru Kiriman dari Jambi
1.182 Titik Panas Terpantau di Sumatera Sabtu Pagi, Jarak Pandang Memburuk