Dampak Pandemi Corona, 60 Hotel di Bali akan Dijual
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, Rai Suryawijaya menyebutkan imbas dari pandemi Covid-19 membuat 60 hotel yang tersebar di Pulau Dewata akan dijual.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, Bali, Rai Suryawijaya menyebutkan imbas dari pandemi Covid-19 membuat 60 hotel yang tersebar di Pulau Dewata akan dijual.
"Iya ada 60 hotel yang (akan) dijual. Itu sebelum pandemi Covid-19 ini 27 hotel yang mau dijual. Pasca-pandemi Covid-19 bahkan meningkat 60 itu mau dijual. Bintang berapa saja ada, di seluruh Bali ada hotel yang mau dijual sekarang," kata Suryawijaya saat dihubungi, Kamis (4/2).
-
Bagaimana kondisi cuaca di Denpasar besok? Denpasar: Prediksi cuaca besok hujan ringan atau gerimis tidak merata dengan suhu 28 derajat celsius.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kapan Hotel Du Pavillon diresmikan? Peresmian hotel baru Du Pavillon itu diwarnai dengan pertunjukkan sebuah grup opera dari Italia dan dihadiri para pejabat tinggi pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
Ia menerangkan, dijualnya hotel-hotel tersebut karena tingkat hunian sangat rendah selama ini, berkisar antara 5 hingga 7 persen. Di sisi lain, para pelaku usaha hotel harus membayar kewajiban utang di bank.
"Karena tingkat hunian sangat rendah, iya 5 persen, 7 persen, yang terisi lima kamar jadi tidak bisa menutupi. Yang kedua tentu tidak bisa membayar kewajiban untuk di bank. Karena ada utang di bank pengembalian pinjaman. Walaupun dikasih relaksasi, tetap kewajibannya (dibayar)," imbuhnya.
Bila pandemi Covid-19 belum usai, tentu efeknya ke depan akan ada lagi hotel yang dijual. "Akan bertambah, bisa jadi. Dan kemungkinan besar kalau (pandemi Covid-19) masih ini lama, banyak yang pailit," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, agar tidak banyak hotel di Bali dijual pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan pinjaman lunak kepada para pelaku usaha hotel.
"Iya harus segera diberikan pinjaman lunak. Iya mengusulkan untuk diberikan pinjaman lunak bukan tawaran, mengusulkan," katanya.
Untuk kerugian di sektor pariwisata di Bali sejak adanya pandemi Covid-19 mencapai sekitar Rp 10 triliun per bulan. Sementara para pelaku usaha hotel sudah sangat berat untuk bertahan.
"Hitungan dari devisa saja Rp 10 triliun perbulan untuk Bali saja. Jujur selama ini (pelaku usaha hotel) tidak kuat lagi. Karena, maintenance dan operasional club incomenya minim," ujar Suryawijaya.
Baca juga:
Terdampak PPKM, Puluhan Hotel di Yogyakarta Terancam Gulung Tikar
Dana Hibah Tidak Cair, Pelaku Usaha Hotel dan Restoran di Makassar Datangi DPRD
Hotel Isolasi Mandiri di Jakarta Rekomendasi Garuda Indonesia Beserta Tarif per Malam
Accola Hotel Indonesia Renovasi Unit Hotel di Jabar, Siapkan Konsep Dinamis
30 Hotel di Jakarta Siap Digunakan untuk Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
Wagub DKI: 17 Hotel di Jakarta Digunakan untuk Isolasi Mandiri dan Tenaga Medis