Danny Pomanto Tak Gentar Lawan Adik Mentan di Pilkada Sulsel 2024: Kami Siap
Danny Pomanto mengaku siap bertarung meski harus head to head dengan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi.
Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yakni Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dan Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad telah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel. Hingga pukul 18.30 WITA, Kamis (29/8), belum ada paslon lain yang mendaftar ke KPU selain pasangan tersebut.
Calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto mengaku siap bertarung meski harus head to head dengan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi. Bahkan, Danny Pomanto sapaan akrabnya menyinggung pernah memenangkan kotak kosong saat Pilkada Makassar lalu.
- Kalah di Pilkada Sulsel, Danny Pomanto Gugat Kemenangan Adik Mentan ke MK
- Kalah di Pilkada Serentak, Tim Hukum Danny Pomanto Polisikan KPPS dan Siapkan Gugatan PHPU di MK
- Potret Cagub Sulsel Nomor Urut 1 Diperiksa Bawaslu di Ruangan Penyidik, Ditanya-tanya Sambil Berdiri
- Merasa Digantung PPP, Bacagub Sulsel Lega dengan Putusan MK: Tanda-Tanda Baik untuk Semua
"Saya ini kan punya pengalaman head to head, kotak kosong, 10 calon, sehingga sudah biasa apa saja. Insya Allah kami siap," ujarnya kepada wartawan usai mendaftarkan diri di KPU Sulsel.
Sementara saat pendaftaran, sempat terjadi masalah akibat tiga partai pengusungnya yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Buruh, dan Partai Ummat belum ter-input ke dalam Sistem Informasi Pencalonan (Silon). Akibatnya, tiga partai tersebut tidak bisa terdaftar di KPU Sulsel sebagai partai pengusung Danny-Azhar.
"Masuknya tiga partai pengusung baru kami dari Partai Buruh, PBB dan Partai Ummat. Alhamdulillah setelah cukup konsentrasi untuk melihat dalam aspek hukum dan peraturan yang berlaku dan melihat situasi teknis sisa hari ini sehingga tidak bisa terdaftar sebagai pengusung kami," tuturnya.
Meski tidak terdaftar di SILON sebagai partai pengusung, Danny menganggap tiga partai tersebut masuk dalam koalisinya. Danny memastikan tidak masuknya dukungan tiga partai tersebut tidak mengganggu syarat pencalonannya sebagai cagub.
"Karena sebelumnya kami sudah diusung tiga partai seperti PDIP, PPP dan PKB. Meski mereka tidak terdaftar bagi kami pribadi dengan Pak Azhar serta teman-teman partai koalisi seperti PDIP, PPPP dan PKB, kami menganggap bahwa tiga partai ini adalah setara dengan tiga partai sebelumnya yang mengusung kami," tegasnya.
Danny juga mengungkapkan visi-misinya jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Dua fokusnya adalah sektor pertanian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Sulsel ini negeri sangat kaya. Mestinya Sulsel itu surplus kalau kita membangun dari 9 kawasan," tuturnya.
Danny berjanji akan meningkatkan harga jual hasil pertanian. Pasalnya, sektor pertanian merupakan pondasi ekonomi Sulsel.
"Insya Allah petani akan sejahtera karena inti dari Sulsel itu adalah pertanian. Dan saya kira kalau Sulsel dibangun dengan bersama-sama secara egaliterisme yang kuat, Insya Allah Sulsel menjadi global," tuturnya.
Selain sektor pertanian, Wali Kota Makassar ini juga berjanji akan membuat fiskal Sulsel menjadi kuat. Dia menyinggung keberhasilannya membangun Kota Makassar selama dua periode kepemimpinannya.
"Nyatanya, Makassar membangun dirinya dari awalnya PAD hanya Rp500 miliar, kemudian periode pertama saya mencapai Rp1,3 miliar. PAD sempat turun hanya Rp450 miliar saat dua tahun saya tidak menjabat," tuturnya.
"Tapi setelah saya kembali, PAD Makassar sudah mencapai Rp1,5 triliun. Dan tahun depan Rp2 triliun sesuai dengan janji saya kepada masyarakat (Makassar)," imbuhnya.
Sementara Ketua KPU Sulsel, Hazbullah mengatakan hingga saat ini sudah dua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar. Dari dua paslon yang mendaftar, tersisa tiga parpol yang belum menentukan pilihan calonnya.
"Kalau berdasarkan aturan, karena tinggal tiga partai yang tersisa yang tadi belum bisa didaftarkan, Partai Ummat, Partai Buruh sama PBB. Makanya bisa dipastikan sudah habis partai politik, karena kan syaratnya di dalam PKPU, model persetujuan partai politik itu apabila mereka sudah mendaftar, mereka sudah tidak bisa lagi tarik dukungannya. Berarti prosesnya dipastikan sudah tidak ada lagi Paslon yang kemungkinan mendaftar," ujarnya.
Hazbullah juga menceritakan tiga parpol yakni PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh sebenarnya memberikan dukungan kepada paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad. Hanya saja, syarat dukungan ketiga parpol tersebut terlambat didaftarkan di SILON.
"Saya belum cek secara pasti, tapi sepertinya untuk 3 partai yang tidak masuk dalam proses SILON ini tidak cukup 7,5 persen," tuturnya.
Meski dukungan PBB, Partai Buruh, dan Partai Ummat tidak terdaftar di SILON, tetapi pencalonan Danny-Azhar dianggap memenuhi syarat administrasi. Pasalnya, sebelumnya Danny-Azhar sudah didukung PDIP, PKB, dan PPP.
"Iya, yang kami terima tadi cuma tiga itu (PDIP, PKB, dan PPP)," pungkasnya.