Dari mencangkul di sawah, Kakek Kurtubi berangkat naik haji
Dari mencangkul di sawah, Kakek Kurtubi berangkat naik haji. Setiap kali panen, ia selalu sisihkan hasilnya untuk ditabung. Doa dan usaha terus dilakukan tiap hari. Tepatnya pada 2017, Kurtubi dan istri akhirnya mampu menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah.
Keuletan Imam Kurtubi (71) dalam bekerja patut dicontoh. Di tengah panas terik, Kurtubi tak pernah mengeluh. Ia bekerja dengan ikhlas untuk menafkahi keluarga dari hasil panen di kebun dan sawahnya di wilayah Kota Batu, Jawa Timur.
Berangkat pagi, pulang sore. Begitu setiap hari dijalani Kurtubi. Terkadang berangkat ke sawah bersama sang istri, Roikatul Kurtubi.
Tak banyak uang hasil dari panen sawah. Tapi niat keduanya untuk berangkat naik haji begitu kuat. Dalam hatinya, ia yakin, asal ada niat pasti ada jalan. Ia juga menekankan, asal ada usaha dan doa.
Setiap kali panen, ia selalu sisihkan hasilnya untuk ditabung. Doa dan usaha terus dilakukan tiap hari. Tepatnya pada 2017, Kurtubi dan istri akhirnya mampu menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah.
Wajah Kurtubi dan Roikatul begitu bahagia saat selesai menjalani seluruh proses ibadah haji. Saat ditemui di Paviliun 3 Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi, menjelang pulang ke Tanah Air, Kurtubi bercerita sedikit tentang perjalanan spiritualnya selama di Makkah dan Madinah.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Tidak ada halangan apapun. Ibadahnya lancar semua," kata Kurtubi dengan wajah semringah, Rabu (20/9) malam.
Saat di depan Kabah dan Arafah, ia mendoakan agar seluruh keluarganya juga berkesempatan berhaji. "Dan selalu diberi kesehatan," ujarnya.
Meski usianya sudah tak muda lagi, Kurtubi masih tampak segar. Perjalanan ibadah haji yang panjang ia jalani dengan lancar. Mungkin karena sang kakek sudah terbiasa bekerja keras. Fisiknya ditempa alam.
"Saya tiap hari ke sawah, nyangkul. Ini tangan saya kasar," katanya sambil menunjukkan telapak tangannya.
Dari kisah Kurtubi ada pelajaran yang bisa dipetik. Di tengah keterbatasan keuangan, sang kakek tetap bisa berangkat haji bersama istri. Momen yang dirindukan semua orang muslim, berangkat haji bersama pasangan hidup. Asal ada niat kuat disertai doa dan usaha, yakin pasti akan ke Tanah Suci. Demikian pesan Kakek Kurtubi.
Baca juga:
'Alhamdulillah, rezeki lancar setelah daftar haji'
Sebulan dirawat, kondisi jemaah haji yang ditabrak mobil sudah membaik
Musim haji, permintaan jasa kargo di Arab Saudi meningkat 30 persen
Jemaah haji diimbau tak bawa barang bawaan melebihi 32 kg
23 Jemaah haji Indonesia yang terkena diare kondisinya membaik
1 Jemaah haji wafat di pesawat tiga jam sebelum mendarat di Kualanamu
Tak doyan makanan katering, jemaah haji ini masak sendiri
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Apa yang dimaksud dengan gelar Haji dan Hajah di Indonesia? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.