Dari pada belanja, karyawan ini pilih pakai uang THR buat usaha
"Menurut saya ini lumayan bagus hasilnya karena kurang dari dua minggu saya sudah mendapat keuntungan Rp 300.000."
Menjelang hari raya pusat perbelanjaan ramai diserbu masyarakat untuk membeli segala keperluan lebaran, diskon besar-besaran pun menjadi magnet agar masyarakat membelanjakan uang Tunjangan Hari Raya (THR). Namun ada cerita menarik dari Heru (28) yang memilih memanfaatkan THR untuk modal usaha.
Melihat pola kebiasaan masyarakat yang sering membelanjakan uang THR tanpa kendali, menurutnya, hanya akan menimbulkan permasalahan lain dikemudian hari setelah masa libur lebaran selesai. Uang THR yang diperoleh Heru sebagai finance consultant di sebuah perusahaan swasta sengaja dijadikan modal awal menjadi agen pembayaran Truemoney.
Langkah yang diambil Heru ternyata cukup positif, baru dua minggu dia daftar sebagai agen menunjukan hasil yang positif.
"Menurut saya ini lumayan bagus hasilnya karena kurang dari dua minggu saya sudah mendapat keuntungan Rp 300.000 apalagi sekarang ini kan tanggal muda, bertepatan dengan hari raya pasti akan ada banyak transaksi bayar tagihan listrik, transfer tunai, bayar tiket pesawat, tagihan cicilan kendaraan, ya pokoknya semuanya," kata Heru saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (2/7) pagi.
Modal awal yang dia setorkan untuk menjadi agen sebesar Rp 2 juta dari minimal saldo sebesar Rp 1 juta. Dia mengaku untuk melakukan suatu bisnis tidak boleh ada ketakutan gagal atau rugi, itu alasannya mengapa dia berani menyetorkan uang sebesar Rp juta sebagai modal awal dalam usahanya.
"Setoran awal kan minimal Rp 1 juta, berhubung Truemoney ini lagi promo minimal saldo sebesar Rp 500.000. Kalau saya menyetorkan uang sebesar Rp 1 juta enggak masalah dong tapi kalau mau dapat untung yang besar dengan perhitungan yang baik tidak ada ruginya setoran awalnya Rp 2 juta," papar dia.
Dari modal awal tersebut dia mendapat beberapa fasilitas penopang, seperti banner Truemoney sebagai wadah pemasaran bahwa Heru merupakan anggota Truemoney, mesin EDC (electronic data capture), dan sebuah kaos. Pria lajang tersebut juga mengaku akan menambah lagi modalnya menjadi Rp 2,3 juta. Alasannya masih sama, transaksi tetap masih banyak setelah lebaran nanti.
"Kalau saya hanya berkutat dengan modal segitu gitu aja ya enggak bakal ningkat. THR kan bonus enggak produktif pasti habis enggak bisa berkepanjangan," kata dia.
Menurutnya, bukan tidak mungkin dari usahanya menjadi agen pembayaran akan mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 2 juta perbulan. Pengeluaran yang dia rasakan pun terhitung tidak seberapa dari modal yang ia keluarkan. Dia hanya modal internet sebagai sarana untuk usahanya, tanpa adanya mobilitas ke sana kemari justru para masyarakat lah yang mendatanginya.
"Saya cuma diam di tempat melayani semua pembayaran atau misalnya ada transfer tunai, selesai. Biaya internet tidak terlalu besar paling hanya Rp 100 atau Rp 200 ribu, cukup menjanjikan bagi saya," tukasnya.
Heru merencanakan akan terus melanjutkan usaha seperti ini. Disamping itu, waktu yang fleksibel dalam menjalani usaha ini membuat dia menjadikan usaha seperti ini sebagai sumber kedua setelah pekerjaannya sebagai financial consultant.