Data Korban Bencana di NTT: 177 Orang Meninggal, 45 Orang Hilang
Total korban meninggal dan hilang mencapai 222 orang.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang, angin kencang hingga tanah longsor di wilayahnya mencapai 177 orang. Bertambah tiga dari data kemarin yang tercatat masih 174 orang meninggal dunia.
"Sampai dengan hari ini, jumlah korban akibat dari siklon tropis seroja berjumlah 177 orang yang meninggal," katanya dalam konferensi pers, Minggu (11/4).
-
Di mana Benteng Klingker Fort Banjoenjapa berada? Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Benteng Klingker Fort Banjoenjapa itu apa? Benteng ini disebut Fort Banjoenjapa yang artinya “Jamur yang melingkar” memiliki keindahan arsitektur dengan gaya militer Prancis. Benteng ini memiliki tiga lantai, dengan kondisi lantai tiga sudah hancur.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Sebanyak 177 korban meninggal dunia ini berasal dari sembilan kabupaten dan kota. Rinciannya, Kota Kupang 6 orang meninggal dunia, Kabupaten Flores Timur 72, Malaka 7, Lembata 47, Ende 1, Sabu Raijua 3, Alor 28, Kupang 12 dan Sikka 1.
Sementara warga yang masih hilang akibat bencana dampak siklon tropis seroja sebanyak 45 orang. Dua di antaranya hilang di Flores Timur, Lembata 22 orang, Sabu Raijua 5 orang, Alor 13 orang dan Kupang 3 orang.
"Jadi total seluruhnya yang meninggal dan hilang adalah 222 orang," jelasnya.
Josef menambahkan, hampir seluruh desa di NTT yang terdampak bencana alam sudah mendapatkan bantuan. Baik makanan, selimut maupun kebutuhan pokok lainnya. Namun, ada sejumlah wilayah di Kabupaten Kupang belum bisa dijangkau karena kendala jalan terputus.
"Besok kita akan teruskan lagi bantuan baik melalui darat, laut dan udara," ucapnya.
(mdk/noe)