DBD di Kabupaten Sikka: 13 Orang Meninggal, 108 Dirawat di RS
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, melaporkan hingga Minggu (8/3) jumlah pasien yang meninggal dunia akibat demam berdarah mencapai 13 orang sejak awal tahun.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, melaporkan hingga Minggu (8/3) jumlah pasien yang meninggal dunia akibat demam berdarah mencapai 13 orang sejak awal tahun.
Jika dibandingkan dengan data yang dikumpulkan pada Rabu (4/3) lalu, jumlah pasien DBD yang meninggal mencapai 11 orang. Dua korban susulan yang meninggal terjadi pada Kamis (5/3). Tepatnya pada Kamis sore dan Kamis malam.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Kapan gejala DBD muncul? Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam beberapa hari.
-
Apa saja gejala DBD pada anak? Gejala penyakit DBD atau demam berdarah dengue pada anak antara lain adalah sebagai berikut: Demam tinggi. Anak akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40°C selama 2-7 hari. Demam ini bisa memiliki pola pelana kuda, yaitu demam naik turun dengan fase kritis di saat suhu menurun.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
"Jumlah ini jika dibandingkan dengan beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, " kata Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (8/3).
Sementara itu jumlah pasien yang masih dirawat di tiga RS yakni TC Hillers, RS Lela, dan RS Kewapante saat ini mencapai 108 orang baik anak-anak hingga dewasa.
"Dan kalau data pasien DBD sejak Januari hingga Maret jumlahnya sudah mencapai 1.145 kasus dari sebelumnya pada Rabu (4/3) lalu hanya mencapai 1.131 kasus," ujar dia.
Sampai saat ini pemerintah Kabupaten Sikka sudah empat kali memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB).
"Status KLB DBD tahap empat sudah diperpanjang lagi karena korban akibat DBD semakin meningkat," tutur dia.
Status KLB DBD tahap keempat ini sudah mulai berlaku sejak Selasa (3/3) lalu dan akan berlaku selama 14 hari ke depan.
Dibawa ke Dukun
Pemda setempat sudah berusaha agar kasus DBD di daerah itu tidak meluas dengan cara menyemprotkan fogging, kemudian sosialisasi bahaya DBD, bagi-bagi autan, serta membagi-bagikan bubuk abate. Namun korban terus meningkat, bahkan yang meninggal juga terus bertambah.
Berbagai cara juga terus dilakukan. Salah satunya membagi-bagikan obat antinyamuk ke sekolah-sekolah, karena anak-anak rentan demam berdarah.
"Tak hanya itu kebanyakan orang tua yang anaknya sakit panas mereka tidak langsung membawanya ke puskesmas, tetapi justru membawanya ke dukun, sehingga saat dibawa ke puskemas atau RS sudah tak tertolong lagi," kata dia.
Dinkes setempat telah membuka posko laboratorium yang bisa digunakan masyarakat untuk mengecek darahnya. Para petugas posko itu akan bertugas selama 24 jam dalam melayani pasien.