Deddy Mizwar sebut debat Pilgub Jabar tak ada gunanya, hanya buang duit
Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebut debat kandidat tidak berpengaruh signifikan kepada pemilih di Pilgub Jabar. Acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar ia nilai hanya membuang anggaran saja.
Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyebut debat kandidat tidak berpengaruh signifikan kepada pemilih di Pilgub Jabar. Acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar ia nilai hanya membuang anggaran saja.
Pernyataan itu disampaikan saat ditemui usai acara penyerahan memori jabatan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/6).
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Ia mendasarkan pendapatnya pada penyelenggaraan debat kandidat kedua, Senin (14/5) di Universitas Indonesia, Depok, yang sempat ricuh.
"Tidak penting debat ketiga. Saya menolak sebenarnya untuk debat ketiga. Tapi yang tiga (paslon lain) lagi menyetujui. Saya ok setuju, tapi saya minta jaminan keamanan aparat kepada KPU," tegasnya.
Alasan dia meminta jaminan keamanan lantaran Demiz tidak ingin di tengah acara, pendukung berseteru hingga beradu fisik. Hal itu justru jauh dari tujuan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang ingin memajukan sebuah daerah.
"Memang (kejadian ricuh) antar-Paslon sudah selesai, tidak masalah. Tapi antar-pendukung belum selesai. Saya tidak ingin ada keributan sampai berdarah-darah sampai ada yang hilang nyawa," ucapnya.
Penyelenggaraan debat kandidat pun tidak mampu mereduksi hoax yang berseliweran di dunia maya. Itu bisa menimbulkan praduga yang bisa memanaskan suasana.
Oleh karena itu, Demiz menegaskan bahwa penyelenggaraan debat kandidat tidak ada pengaruhnya bagi pemilih.
"Yang nonton sedikit. Enggak ada gunanya juga. Enggak ada pengaruh buat pemilih. Hanya buang buang duit," imbuhnya.
"Kalau enggak ada jaminan (keamanan), saya enggak akan datang. Yang penting harus aman," ia menambahkan.
(mdk/cob)