Deddy Mizwar waspadai lembaga survei tak kredibel
Demiz mengaku tak ingin terjadi seperti itu. Menurut dia, semestinya lembaga survei diisi oleh orang intelektual dan memiliki integritas. "Kalau kaum intelektual tidak memiliki integritas mau jadi apa negeri ini, menciptakan keresahan masyarakat, enggak bagus," kata Demiz.
Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar meminta masyarakat melihat profil lembaga survei yang melakukan hasil hitung cepat. Sebab, dikhawatirkan lembaga survei yang tak kredibel justru membuat kegaduhan karena perbedaan hasil.
"Ada juga mungkin dari lembaga-lembaga (survei) untuk menciptakan pra kondisioning, itu hak setiap orang, hak dari setiap lembaga," kata Demiz usai mencoblos di TPS 61 sekitar kediamannya di Perumahan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi, Rabu (27/6).
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Dia mengatakan, lembaga survei harus proporsional melakukan hitung cepat, termasuk menghitung suara tak dilakukan di TPS tertentu, di mana hasilnya nanti bakal berbeda dengan lembaga survei lainnya yang juga melakukan hitung cepat.
"Penyebarannya harus proporsional, Pilpres saja luar biasa itu perbedaannya," kata Demiz.
Jika ada lembaga survei yang tidak sesuai, maka kata dia, lembaga itu sengaja didesain untuk menciptakan opini di masyarakat. Hal itu, ujar Demiz dapat meresahkan masyarakat.
Demiz mengaku tak ingin terjadi seperti itu. Menurut dia, semestinya lembaga survei diisi oleh orang intelektual dan memiliki integritas. "Kalau kaum intelektual tidak memiliki integritas mau jadi apa negeri ini, menciptakan keresahan masyarakat, enggak bagus," kata Demiz.
Meski demikian, Demiz masih memercayai lembaga survei yang melakukan hitung cepat dalam Pilkada Jawa Barat. Menurut dia, hitung cepat yang benar hasilnya tak jauh beda dari hitung riil yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Menurut keyakinan saya, kami sudah menang karena survei saya juga benar," ujar Demiz.
Baca juga:
Di TPS tempat Syaikhu nyoblos, terjadi insiden penyobekan form C6
Penyandang disabilitas di TPS 37 Bandung dipapah petugas PPS saat mencoblos
Sudrajat: Semua harus siap menang siap kalah
Syaikhu harap Prabowo dan Sohibul pantau perhitungan cepat di Bandung
Pasangan Asyik pantau perhitungan cepat di Hotel Preanger Kota Bandung