Dedi Mulyadi sebut sekolah bayar SPP seperti zaman Orde Baru
Dedi menilai, keberadaan pungutan SPP tersebut merupakan kemunduran dalam dunia pendidikan, sebab pendidikan adalah hak yang melekat pada diri pelajar yang harus dipenuhi pemerintah dengan cara tidak menerapkan kewajiban membayar.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku kerap menerima keluhan dari warga, terkait biaya pendidikan sekolah tingkat SMA/SMK yang dinilai mahal.
"Banyak keluhan dari masyarakat tentang pungutan SPP di SMA dan SMK. Mereka mempertanyakan mengapa harus ada pungutan, sebelumnya tidak ada, saya sampaikan bahwa hari ini kewenangannya bukan lagi di Pemkab tetapi di Pemprov," papar Dedi di Gedung Kembar, Jalan KK Singawinata, Purwakarta, Jumat (25/8).
Dedi menilai, keberadaan pungutan SPP tersebut merupakan kemunduran dalam dunia pendidikan, sebab pendidikan adalah hak yang melekat pada diri pelajar yang harus dipenuhi pemerintah dengan cara tidak menerapkan kewajiban membayar.
"Ya, bagi saya ini sebuah kemunduran, seperti zaman Orde Baru saja sekolah harus bayar," ujarnya geram.
Beban operasional yang diterapkan pemerintah kepada pelajar juga dinilai Dedi sebagai bentuk kebijakan yang sudah menjauhi tujuan awal pendidikan itu sendiri.
"Pendidikan itu hak bagi pelajar, pemerintah berkewajiban memenuhi hak itu, masa harus dituntut bayar, kan ini aneh," terangnya.
Dia meminta Pemerintah Provinsi membuat regulasi yang membebaskan biaya pendidikan agar bisa gratis, dan dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali.
Keberadaan pungutan uang SPP itu juga dibenarkan oleh salah seorang siswa Kelas XII SMAN I Campaka Muhammad Naufal. Ia membandingkan keadaan saat masih berada di Kelas X, tidak ada biaya yang dipungut oleh pihak sekolah.
"Iya dulu mah gratis, sekarang mah harus bayar," pungkasnya.
Baca juga:
Pertamina sulap SD reyot pinggir sawah Tuban jadi megah
HUT RI ke-72, Indonesia belum merdeka dari masalah daya saing SDM
Djarot minta tiap kecamatan bangun SLB
Perpres pengganti Permen Full Day School dalam waktu dekat diterbitkan
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi membantu adik Pegi Setiawan? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.