Dekan FK Undip Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Begini Respons Kemenkes
Dekan FK Undip mengakui memang ada perundungan pada PPDS Anestesi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons soal pengakuan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip), Yan Wisnu Prajoko bahwa memang ada perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Yan Wisnu Prajoko juga meminta maaf kepada Kemenkes.
Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, pengakuan sekaligus permohonan maaf Yan Wisnu Prajoko terkait adanya perundungan di PPDS Undip itu merupakan sikap yang baik.
- Kemenkes Jawab Permohonan Dekan FK Undip Buka Kembali Program Studi Anestesi
- FK Undip dan RS Kariadi Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, DPR Bilang Begini
- Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Dekan FK Undip Minta Maaf
- Respons Putusan MK, Cak Imin Rapat Bersama Dewan Dewan Syuro Hingga Pengurus PKB
âJadi ya alhamdulillah berarti ada satu keterbukaan, ada satu pengakuan, perbaikan sebetulnya. Karena yang sudah kasat mata, dilihat, dilaporkan, bahkan terjadi kasus. Itu saat ini sudah menjadi bagian dari pengakuan dan tekad untuk perbaikan,â kata Syahril saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (14/9).
Syahril meminta seluruh FK Universitas bersama rumah sakit pendidikan untuk berbenah. Dia meminta, tak ada lagi perundungan dokter senior terhadap juniornya yang sedang menempuh pendidikan spesialis.â
Jadi harus sama-sama. Karena FK ini 95 persen praktiknya di rumah sakit. Berarti harus sama-sama,â ujar dia.
Syahril mengingatkan, perundungan tidak sebatas kontak fisik. Melainkan perundungan secara verbal hingga perintah di luar kompetensi dan tugas utama peserta PPDS.
âDefinisi perundungan harus jelas, yaitu apa yang diucapkan membuat orang sakit hati, kecewa atau marah. Kemudian ada juga perundungan fisik, menghukum secara fisik dengan memukul, menendang, dan sebagainya. Ada perundungan di luar kompetensi atau tupoksi, terutama penarikan uang di luar biaya pendidikan resmi, melakukan pekerjaan di luar tugas residen,â jelas Syahril.
Yan Wisnu Prajoko mengakui adanya perundungan pada PPDS Anestesi Undip di Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Perundungan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk. Yan Wisnu Prajoko menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat hingga Kemenkes atas kejadian tersebut.
âKami memohon maaf kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kemendikbudristek dan kepada Komisi IX, Komisi X DPR RI, di mana masih ada kekurangan kami di dalam menjalankan proses pendidikan dokter spesialis,â kata Yan Wisnu Prajoko, Jumat (13/9).
Dia mengatakan, FK Undip membuka diri kepada pihak-pihak yang ingin mengawasi dan memberikan masukan agar proses pendidikan dokter spesialis lebih bermanfaat.
"Kami memohon arahan seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk kami ke depan dapat menjalankan pendidikan dokter spesialis yang bermartabat, melindungi akademik kami, dan bermanfaat untuk bangsa dan negara,â ucapnya.
Yan Wisnu Prajoko kemudian memohon kepada Kemenkes untuk mencabut penangguhan Program Studi Anastesi Undip Semarang di RS Kariadi Semarang. Penghentian sementara Program Studi Anastesi Undip buntut kematian mahasiswi PPDS dr Aulia Risma Lestari.
âKami juga memohon kepada Pemerintah untuk dapat terus melanjutkan pendidikan PPDS anestesi agar kami dapat memberikan sumbangsih kepada negara," ujar dia.
Kemenkes melalui Dirjen Pelayanan Kesehatan mengeluarkan surat Nomor TK.02.02/D/44137/2024 tentang Penghentian Sementara Program Studi Anastesi Undip Semarang di RS Kariadi Semarang. Surat ini dikeluarkan Dirjen Yankes Kemenkes dua hari setelah Aulia Risma ditemukan tewas.
- Kece Banget! Gaya Mikha Tambayong saat Hadiri Acara di Singapura, Penampilannya Bikin Salfok
- Tampil Menawan dan Elegan, 7 Foto Sintya Marisca di Acara Pernikahan - Netizen Mendoakan Segera Menyusul
- VIDEO: Jokowi Respons Kaesang Ke KPK Kasus Jet Pribadi, Kapolri Langsung Berdiri Samping Presiden
- Alasan Hakim Akhirnya Vonis Bebas ke Nyoman Sukena, Warga Bali yang Pelihara Landak Langka
- Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi
Berita Terpopuler
-
VIDEO: Jokowi soal Pindah ke IKN "Semua Harus Dipersiapkan, Tinggal Bawa Baju"
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Respons Jokowi soal Seskab Definitif Pengganti Pramono Anung
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
merdeka.com 19 Sep 2024 -
Pramono Anung Mundur dari Seskab, Istana Sebut Reshuffle Kabinet Mungkin Terjadi
merdeka.com 19 Sep 2024