Demi Anak, Tukang Becak Tambal Jalan Berlubang Bermodal Palu dan Aspal Bekas
Tangannya yang kekar lalu mengambil palu dari becaknya. Tanpa basa-basi, Gufron mulai meratakan lubang pada jalan aspal. Lubang yang sudah tertata rapi, lalu diisinya dengan aspal bekas yang didapatnya dari sisa-sisa kerukan aspal.
Tak ingin sang anak mendapat celaka di jalan, Gufron, seorang tukang becak di Lamongan, Jawa Timur, nekat menambal lubang di setiap jalan raya yang dilewatinya. Uniknya, warga Desa Dinoyo, Kecamatan Deket ini melakukannya secara mandiri bersama becaknya.
Dengan berbekal alat seadanya, Gufron membawa becaknya menyusuri jalanan di jalan raya nasional Surabaya-Semarang. Lubang yang terdapat di sepanjang jalanan tersebut, membuatnya harus berhenti sejenak.
-
Di mana lokasi demo warga mengenai jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang bisa dijadikan objek wisata berdasarkan meme jalan rusak? Mungkin bisa dijadikan sebagai destinasi wisata saja
-
Di mana Jokowi meninjau jalan rusak? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Kenapa warga di Jalan Godean mendemo soal jalan rusak? “Hati-Hati di Sepanjang Jalan ini Ambyar”, atau “Aspal Sudah Usang” dan kata-kata lainnya. Tak hanya sebagai ungkapan kegelisahan, banner-banner tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan pengendara lain agar berhati-hati saat melintasi jalan itu.
-
Kenapa meme jalan rusak menghibur? Pada Selasa (9/07/2023), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet meme jalan rusak yang menghibur namun juga membuat miris.
-
Apa yang terjadi di jalan rusak di Lebak? Belasan emak-emak di Lebak, Banten, tampak membawa cangkul, topi caping, dan bakul berisi benih padi. Bukan di sawah, mereka menanam benih padi di tengah jalan yang digenangi air.
"Takut banyak orang-orang yang terjatuh karena jalan berlubang seperti ini, makanya kita tambal jalan. Anak saya kalau kerja juga setiap hari lewat sini, takut jatuh," tegasnya, Kamis (2/2).
Tangannya yang kekar lalu mengambil palu dari becaknya. Tanpa basa-basi, dia mulai meratakan lubang pada jalan aspal. Lubang yang sudah tertata rapi, lalu diisinya dengan aspal bekas yang didapatnya dari sisa-sisa kerukan aspal.
"Tambalnya pakai aspal bekas kerukan," tegasnya.
Usai memberi aspal bekas, Gufron lalu terlihat menyiramkan cairan yang baunya cukup menyengat. Cairan itu, rupanya adalah bahan bakar minyak (BBM) Solar. Solar itu pun, diakuinya hasil dari meminta pada seseorang.
"Saya minta Solar pada kaji Kahar. Kalau beli kan enggak boleh karena pakai botol," ungkapnya.
©2023 Merdeka.com
Cairan solar itu lah, yang diyakininya dapat merekatkan kembali aspal bekas yang dibuat untuk menutup lubang di jalan. Meski berbekal peralatan sederhana, tak lantas membuatnya surut untuk memperbaiki jalan yang menjadi fasilitas publik tersebut.
Lantas, mengapa Gufron tak menunggu pemerintah atau dinas terkait untuk memperbaiki jalan raya tersebut? Dia rupanya punya jawaban tersendiri.
"Barangkali pemerintah ada waktu, (selain jalan berlubang) lampunya (penerangan jalan umum) diperbaiki yang mati, kalau ada waktu. Kalau enggak ada waktu ya enggak masalah, masalahe pekerjaan pemerintah sendiri juga banyak gitu," tutupnya.
(mdk/fik)