Demi dapat e-KTP, ratusan warga Bekasi rela antre sejak subuh
"Saya datang subuh agar bisa mendapatkan nomor antrean," kata warga Amir.
Ratusan warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, rela datang ke kantor dinas kependudukan setempat lebih awal guna mendapatkan pelayanan e-KTP. Pasalnya, mereka khawatir tidak memperoleh e-KTP setelah 30 September mendatang.
"Saya datang subuh agar bisa mendapatkan nomor antrean," kata seorang pemohon e-KTP, Amir (59), Rabu (31/8).
Namun, Amir terkejut ketika sampai di kantor yang berada di Jalan Juanda, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur tersebut. Di kantor itu, sudah ada ratusan warga yang telah mengambil nomor antrean.
"Takut enggak punya e-KTP. Informasinya batasnya sampai dengan 30 September 2016 mendatang," kata Amir.
Amir mengaku datang ke kantor tersebut untuk mencetak e-KTP. Soalnya, dia sudah merekam data e-KTP di Kantor Kecamatan Bekasi Timur beberapa bulan lalu.
Kasie Pengembangan Sistem Informasi Kependudukan pada Disdukcapil, Kota Bekasi, Hudlori, mengatakan, membludaknya antrean di kantornya karena masyarakat belum paham mengenai imbauan Kementerian Dalam Negeri.
"Maksudnya, bagi yang belum merekam diimbau segera merekam, karena dibatasi sampai dengan 30 September," katanya.
Adapun, warga yang rela antre sejak dini hari merupakan warga yang belum mendapatkan e-KTP tapi sudah merekam. Menurut dia, jumlah e-KTP yang belum tercetak karena kekosongan blanko beberapa waktu lalu mencapai 12.000-an.
"Kalau pencetakan e-KTP tetap kami layani walaupun setelah tanggal 30 September," kata dia.