Demi kemanusiaan, alasan Umar Patek ingin jadi mediator Abu Sayyaf
Umar Patek mengaku yakin bisa menjadi juru runding, lantaran sangat mengenal kelompok Abu Sayyaf.
Terpidana kasus terorisme, Umar Patek, mengaku ikhlas menawarkan diri sebagai mediator pembebasan sandera warga Indonesia, ditawan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Lelaki yang dihukum penjara 20 tahun itu mengaku tidak meminta imbalan atas inisiatifnya.
"Ada suatu yang harus diketahui media, bahwa aku menawarkan diri tidak ada syarat apapun. Seperti remisi sepuluh tahun atau pembebasan masa tahanan separuhnya, tidak ada," kata Umar Patek di acara seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Jawa Timur, di Hotel Savana, Kota Malang, Senin (25/4).
Umar mengaku tidak mengajukan syarat jika didapuk menjadi juru runding dengan Abu Sayyaf. Dia menyatakan yakin bisa merayu Abu Sayyaf karena mengenal karakter kelompok itu.
"Semua tanpa syarat. Ini berangkat dari rasa kemanusiaan. Aku menawarkan diri karena saya mampu melakukan itu. Aku kenal betul Abu Sayyaf," kata Umar.
Sayang Umar Patek tidak membicarakan banyak hal, lantaran dia langsung digiring beberapa pengawal.
Para terpidana kasus terorisme, Umar Patek, Ali Imron, dan Jumu Tuani memberikan kuliah deradikalisasi kepada Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Jawa Timur di Malang. Ketiganya datang di lokasi sekitar pukul 09.45 WIB dengan pengawalan ketat. Kendati tidak diborgol, ketiganya diapit oleh beberapa aparat keamanan berpakaian bebas.
Umar Patek mengenakan baju koko warna putih dengan janggut panjang memerah. Rambutnya terlihat klimis yang juga berwarna kemerahan.
Penampilan tidak jauh berbeda ditunjukkan oleh Jumu Tuani. Mantan panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku (PKJM) itu mengenakan baju putih, dan peci haji warna putih.
Baca juga:
Maju mundur sikap Filipina bebaskan WNI bikin bingung
Filipina tambah jumlah pasukan demi bebaskan sandera Abu Sayyaf
Kelompok MNLF siap bantu bebaskan sandera WNI dari Abu Sayyaf
Ini milisi Filipina yang bantu RI bebaskan sandera dari Abu Sayyaf
Ini aksi Soeharto yang bikin militan Filipina utang budi pada RI
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Apa yang dilakukan TNI terkait kasus Imam Masykur? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kenapa anggota TNI menculik dan menyiksa Imam Masykur? Pomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif anggota TNI terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) hanya karena ekonomi. "(Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban," kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).