Demo di Depan Monumen Mandala Makassar, Mahasiswa Kecam Rasisme Papua
Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Makassar untuk West Papua berunjuk rasa di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, depan monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Senin, (26/8). Mereka mengutuk tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Makassar untuk West Papua berunjuk rasa di Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, depan monumen Mandala Pembebasan Irian Barat, Senin, (26/8). Mereka mengutuk tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia seperti di Surabaya, Malang, Semarang dan terakhir di Makassar.
Bukan hanya mahasiswa asal Papua, mahasiswa asal Makassar juga ada di barisan ini, bergabung dalam Solidaritas Makassar untuk West Papua. Satu persatu berbagi kesempatan berorasi di tengah aksi yang dijaga ketat aparat kepolisian.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Siapa saja yang membacakan deklarasi Pemilu damai di Makassar? Adapun, nama-nama pengurus yang membacakan deklarasi:- Rektor Universitas Hasanuddin (Prof Dr. Ir. Jamaluddin Jompa M.Sc)- Rektor Universitas Negeri Surabaya/Ketua (Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.)- Rektor Universitas Negeri Mataram (Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo)- Rektor Universitas Negeri Jakarta (Prof. Dr. Komarudin, M.Si)- Rektor Universitas Terbuka (Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D) - Rektor Universitas Wahid Hasyim (Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA)- Rektor Universitas Teknorat Indonesia (Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E. M.B.A)- Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Prof. Dr. Ahmad Alim Bachri, S.E., M.Si)- Rektor Universitas Borneo (Prof. Dr. Adri Patton, M.Sii)- Rektor Politeknik Negeri Media Kreatif (Dr. Tipri Rose Kartika)- Rektor Universitas Negeri Gorontalo (Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd)- Rektor Universitas Balikpapan (Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M., DESS., M.K.K.K., IPU)
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
Aan, mahasiswa Makassar selaku perwakilan di kelompok ini mengatakan, aksi yang mereka gelar hari ini adalah bentuk reaksi terhadap rasisme yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
"Kami mengecam kejadian tersebut. Ada statemen aparat dan pemerintah bahwa itu hanya kesalahpahaman. Statemen ini menunjukkan ketidakseriusan. Padahal rasisme itu adalah bentuk pelanggaran terhadap kemanusiaan. Ada manusia yang diinjak harga dirinya," kata Aan.
Kata Aan lagi, dirinya tidak membenarkan saudara-saudara Papua yang dilempar dan diintimidasi. Persoalan di Papua sesungguhnya ada di hulunya.
"Tapi soal rasisme itu hanya sebagian dari kejadian lebih besar," kata Aan.
Kurang lebih satu jam berunjuk rasa, akhirnya mereka bubar dikawal polisi meninggalkan lokasi. Meski sebelumnya nyaris ribut karena di tengah aksinya sejumlah orang dari kelompok lain mendekat.
Baca juga:
Menteri Nasir Jamin Mahasiswa Papua di Seluruh Indonesia akan Dilindungi
Polda Jatim Periksa Korlap Ormas Mak Susi Terkait Insiden di Asrama Mahasiswa Papua
Seruan Perdamaian untuk Masyarakat Papua
Lagu Papua Bergema di Surabaya
Soal Papua, Zulkifli Hasan Ingatkan Pemerintah Hati-hati
VIDEO: Menteri Pertahanan Minta Pelaku Rasisme Untuk Diproses Hukum