Demo di MK, ratusan warga minta Akil potong jari
MK mengabulkan gugatan, dan memerintahkan KPU menggelar Pilkada Lebak diulang di seluruh TPS.
Ratusan warga berdemo di halaman Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka yang menamakan Aliansi Masyarakat Peduli Pilkada Lebak, protes terhadap putusan sengketa hasil pemilu kepala daerah.
Selain berorasi, warga yang terdiri dari pria dan wanita juga bernyanyi 'potong jari Akil'. Tentu ini sindiran karena ketua MK itu sempat mengusulkan agar pelaku korupsi selain dimiskinkan juga dibuat cacat tubuhnya.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk berukuran 1X5 meter bertuliskan 'Gara-gara uang Rp 3 M ke Akil Mochtar negara dirugikan Rp 15 M untuk PSU', 'Tolak Pemilukada Ulang Kabupaten Lebak'. Mereka juga membawa poster bertuliskan 'Potong jari Akil Mochtar'.
Sekjen MK Janedri M Gaffar sempat menemui para demonstran. Demo yang berjalan damai ini dijaga ketat oleh ratusan polisi dari Polsek Gambir dan Polres Metro Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, MK mengabulkan gugatan, dan memerintahkan KPU menggelar Pilkada Lebak diulang di seluruh TPS. Belakangan terungkap jika putusan itu merupakan pesanan. Ketua MK Akil Mochtar menerima suap Rp 1 miliar dari pihak pemohon.
Sebelum sengketa Pilkada Lebak masuk ke meja MK, KPU setempat resmi menetapkan pasangan Iti Oktavia-Ade Sumardi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lebak periode 2013-1018. Iti merupakan anak Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya. Penetapan itu ditentukan dalam rapat pleno KPU pada 8 September 2013.