Densus 88 Dalami Pengakuan Anggota FPI Dibaiat Menjadi Teroris Disaksikan Munarman
Polri memastikan bila siapa pun yang terlibat dalam aksi terorisme pihaknya akan tetap melakukan proses sesuai hukum yang berlaku, guna mempertanggungjawabkan aksinya.
Nama Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjadi trending topik di media sosial Twitter, bahkan sudah ribuan twit yang turut mengunggah kata Munarman.
Ramainya twit tersebut menyusul beredarnya video pengakuan salah satu anggota teroris, atas nama Ahmad Aulia yang mengaku pernah dibaiat ketika menjadi teroris yang turut dihadiri oleh Munarman kala itu.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Densus 88 Antiteror masih mendalami keterangan salah satu anggota teroris tersebut. "Masih menunggu konfirmasi dari Densus 88 tentang penanganan kasus tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri, Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (4/2).
Namun demikian, Rusdi memastikan bila siapa pun yang terlibat dalam aksi terorisme pihaknya akan tetap melakukan proses sesuai hukum yang berlaku. Hal ini dipastikan Polri guna mempertanggungjawabkan aksinya.
"Tetapi siapapun yang terlibat dalam aktivitas terorisme akan dimintakan pertanggungjawaban," ujar dia.
19 Terduga Teroris di Makassar Anggota FPI
Sebelumnya, diketahui bahwa ke-19 tersangka teroris yang berhasil diamankan di Makassar merupakan kelompok teroris yang sama dengan terafiliasi kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan juga menjadi anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
"Dari 19 anggota yang tertangkap semua terlibat atau menjadi anggota Front Pembela Islam di Makassar," kata Rusdi saat jumpa pers di Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2).
Tidak hanya menjadi anggota FPI, kata Rusdi, ke-19 orang tersebut juga aktif terlibat dalam kegiatan organisasi yang dilakukan FPI, di Kota Makassar.
"Mereka sangat aktif dalam kegaiatan FPI yang ada di Makassar. Tentunya kelompok ini akan di tindaklanjuti untuk menyelesaikan permasalahan aksi teror di Indonesia," ungkapnya.
Rusdi mengatakan kelompok JAD yang berada di Makassar ini merupakan kelompok teroris yang berhasil diamankan Densus 88 Antiteror Polri, pada 6 dan 7 Januari 2021 lalu. Mereka adalah kelompok teroris JAD yang terafiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.
"Untuk kelompok Makassar yang 19 orang ini tentunya telah dilakukan penegakan hukum 6 dan 7 Januari 2021 kelompok ini juga kelompok Jamaah Anshor Daulah berafiliasi pada ISIS," ujarnya.
Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan jika pada operasi Tim Densus 88 Antiteror di kompleks Villa Mutiara Biru terdapat 21 tersangka teroris yang berhasil diamankan. Namun terdapat 2 orang yang tewas usai mencoba melawan petugas.
"Sekali lagi 19 orang ini berafiliasi kepada ISIS. Kemudian untuk 2 jenazah yang meninggal pada penindakan penegakan hukum telah dimakamkan di Makassar semuanya," jelasnya.
Tanggapan Munarman Soal 19 Teroris Makassar
Pada kesempatan yang berbeda, Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menegaskan bahwa dirinnya tidak mengenal maupun mengetahui ke-19 terduga teroris yang disebut pihak kepolisian turut aktif menjadi Anggota FPI, Makassar.
"Saya tidak kenal," singkat Munarman saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (4/2).
Munarman pun engga untuk berkomentar lebih lanjut terkait ke-19 teroris yang disebut-sebut turut menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan FPI.
"Suka suka mereka lah mau bikin cerita apa saja," ujarnya.
Kemudian, dia pun merasa aneh apabila kasus teroris ini masih dikaitkan dengan FPI. Lantaran saat ini organisasi besutan Habib Rizieq Syihab pun telah dibubarkan oleh pemerintah
"FPI sudah dibubarkan sama mereka kok malah nyasar ke FPI lagi. Kok mau sih?" tanya Munarman.
(mdk/gil)