Densus 88 Disiagakan Antisipasi 6 DPO Teroris Poso Masuk ke Sultra
Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya mengatakan antisipasi masuknya DPO teroris Poso penting, karena wilayah Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng) berbatasan.
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiagakan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk mengantisipasi pelarian daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso masuk wilayah Sultra.
Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya mengatakan antisipasi masuknya DPO teroris Poso penting, karena wilayah Sultra dan Sulawesi Tengah (Sulteng) berbatasan.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
"Antisipasi pelaku teror tidak hanya dilakukan saat pengejaran teroris Poso yang sedang berlangsung, namun keberadaan pelaku teror diantisipasi setiap saat," kata Yan di Kendari, Kamis (22/7).
Deteksi dini pergerakan pelaku teror diperlukan kepekaan warga masyarakat untuk menginformasikan kepada kepolisian maupun pemangku kepentingan lainnya, agar pengungkapan oknum yang diduga teroris segera ditindaklanjuti.
"Warga perbatasan khususnya di Kabupaten Konawe Utara serta seluruh wilayah hukum Polda Sultra diharapkan peka terhadap kehadiran seseorang yang mencurigakan. Bantu kepolisian," ujar dia.
Jejak teroris di wilayah Sultra pernah terungkap saat Densus 88 Antiteror menangkap empat orang beserta barang bukti yang mencukupi di Kabupaten Muna beberapa waktu lalu.
"Pelaku teror, pelaku kejahatan dan semacamnya harus terus diwaspadai karena misi mengancam ketertiban masyarakat memanfaatkan situasi lengah aparat dan peluang sasaran teror," katanya pula.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh mengapresiasi kesiapsiagaan jajaran kepolisian mengantisipasi pelarian teroris Poso masuk wilayah Sultra.
"Mari kita semua sesuai wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki mendukung aparat menangkal teroris, karena meresahkan masyarakat," kata Rahman Shaleh.
Pengejaran teroris Poso oleh Satgas Madago Raya makin mempersempit ruang gerak, sehingga memungkinkan bersembunyi ke wilayah Sulawesi Tenggara yang berbatasan dengan Poso, Sulawesi Tengah.
Baca juga:
Persempit Gerak 6 Sisa Anggota MIT, Satgas Madago Raya Sisir Wilayah Selatan Poso
Polri Ambil Sampel DNA & Sidik Jari Terduga Teroris Kelompok MIT Poso
6 DPO Kelompok MIT Poso Masih Diburu Satgas Madago Raya
Bom Lontong hingga Golok Disita Satgas Madago Raya Usai Tembak Mati Satu Teroris Poso
Satgas Madago Raya Tembak Mati Satu Teroris MIT Poso di Parigi Moutong
Polri Sulit Identifikasi Jenazah 2 Teroris Poso Karena Sudah Membusuk