Densus 88 Gandeng Polisi Filipina Lacak Keberadaan Andi Baso
Andi melarikan diri ke Filipina.
Densus 88 Antiteror bekerjasama dengan Kepolisian Filipina berupaya melacak keberadaan buronan Andi Baso yang diyakini masih berada di Filipina Selatan. Andi Baso telah ditetapkan sebagai buronan karena melakukan aksi teror pengeboman Gereja Oikumene, Samarinda pada tahun 2016. Andi kemudian melarikan diri ke Filipina.
"Densus 88 dan polisi di sana telah berkoordinasi melakukan pengejaran terhadap Andi Baso yang diyakini berada di Filipina Selatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta seperti dikutip Antara, Rabu (25/7).
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Siapa yang baru saja dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
Dedi mengatakan, keberangkatan mendiang pasutri Rullie Rian Zeke dan istrinya, Ulfah Handayani Saleh ke Filipina Selatan diatur oleh Andi Baso.
"Mereka masuk (Filipina Selatan) bulan Desember 2018, dibawa oleh Andi Baso," katanya.
Rullie dan istrinya serta Andi Baso merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Pasutri tersebut diketahui juga menjadi deportan Turki pada Januari 2017.
"Mendiang Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh pada Desember 2018 berangkat melalui jalur gelap ke sana (Filipina)," kata Dedi.
Kemudian pada Januari 2019, pasutri tersebut diduga menjadi pelaku peledakan bom bunuh diri di sebuah gereja di Pulau Jolo, Sulu, Filipina, yang mengakibatkan 22 orang tewas dan seratusan orang terluka.
Baca juga:
Usut Pendanaan Teroris di Padang, Polri Koordinasi dengan Sejumlah Kedubes
ACT Bantah Terafiliasi Gerakan Radikal
Bentengi Anak dari Pengaruh Radikalisme di Media Sosial
Otak Intelektual Teroris di Padang Dapat Aliran Dana dari 5 Negara
N Terduga Teroris di Padang Niat Beraksi saat 17 Agustus Mendatang