Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris Jaringan JI di Bekasi Utara
Mereka yang ditangkap diketahui berinisial MEK, S dan SH. Penangkapan ini dilakukan di wilayah Bekasi Utara, namun dengan lokasi yang berbeda-beda.
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror kembali melakukan penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris. Mereka ditangkap pada Jumat (10/9) pagi.
"Penangkapan 3 orang terduga terorisme hari ini Jumat, 10 September 202," kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (10/9).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Mereka yang ditangkap diketahui berinisial MEK, S dan SH. Penangkapan ini dilakukan di wilayah Bekasi Utara, namun dengan lokasi yang berbeda-beda.
"Ditangkap di Bekasi Utara di lokasi yang berbeda," ujarnya.
Ramadhan menyebut, mereka yang ditangkap itu merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
"Kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). SH adalah salah satu dewan syuro JI," sebutnya.
Saat ini, mereka yang ditangkap tersebut langsung dibawa atau diamankan ke Polda Metro Jaya.
"(Dibawa) Ke Polda Metro," tutupnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengamankan sebanyak 53 orang terkait dugaan tindak pidana terorisme selama kurang lebih satu minggu. Mereka yang diamankan itu dari 11 provinsi yang ada di Indonesia.
"Kemudian dari 11 provinsi itu pertama dari Sumut itu 8 orang, kemudian Jambi ada 3 orang, Lampung itu ada 7 orang, Kalbar ada 1 orang dan Kaltim ada 3 orang. Sulsel 3 orang, Maluku ada 1 orang, Banten ada 6 orang, Jabar 4 orang, Jateng 11 orang, Jatim 6 orang," kata Argo dalam konpers secara virtual, Jumat (20/8).
Dari 53 orang yang telah diamankan tersebut, sebanyak 50 orang tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah yang diamankan pada 10 Provinsi. Sedangkan, untuk 3 orang lainnya yang diamankan di Kaltim tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) serta menjadi pendukung ISIS.
Wilayah Jateng dan Sumut
"Jadi ada beberapa orang yang kita amankan itu dari berbagai peran, kemudian yang kita tangkap itu mulai hari Kamis, 12 Agustus itu di Jateng ada 2 orang ini. Ini keterlibatannya itu sebagai koordinator Syam Organizer dan juga sebagai Kepala Divisi Pengamanan Toliah Khodimah bagian Timur," jelasnya.
"Kemudian di tanggal 13 nya kita ada mengamankan 8 orang di Sumatera Utara. Ini yang di Jateng tadi inisialnya TEP dan M., sedangkan di Sumut ini inisial RS dia sebagai bendahara di tahun 2019-2021. Kemudian sebagai anggota korlap, yang bertugas mengurisi Maklubin ini. Ini yang tersangka RS," sambungnya.
Sedangkan untuk IH ini sebagai penanggungjawab 1 Toliah wilayah Tapanuli Selatan. Lalu, untuk AKS sebagai penanggungjawab 2 yakni Tanjung Balai dan Kisaran.
"Sedangkan keempat inisial R sebagai penanggungjawab 3 untuk wilayah Medan Kota dan Tebing Tinggi. Kelima H, ini adalah sebagai petugas yang mengutip, yang megumpulkan dana untuk kelompoknya. Kemudian juga mengumpulkan dari uang SO itu pada acara Taklim itu di sana," ungkapnya.
"Kemudian keenam, itu adalah inisial DI. DI ini pernah berangkat ke Suriah tahun 2013 dan kemudian sebagai Dewan Pengawas Yayasan Las Aba di Sumut. Kemudian pernah menjabat sebagai humas di SO pusat Syam Rrganizer maksudnya itu pada tahun 2017-2019," tambahnya.
Baca juga:
Sejak 2019-2021, Densus Tangkap 123 Orang Terduga Teroris Jamaah Islamiyah
Penjelasan Polri Cara Terduga Teroris Kelompok JI Kumpulkan Dana Pakai Kotak Amal
48 Terduga Teroris Diamankan, Polri Sebut 45 Terkait JI dan 3 Jaringan Medsos JAD
Penyuplai Senjata 2 Terduga Teroris di Jakarta Kelompok Jamaah Islamiah
Terduga Teroris yang Kabur Saat Pemeriksaan di Polda Babel Ditangkap Bangka
Polri: 13 Terduga Teroris Ditangkap di Riau Jaringan Jamaah Islamiah