Densus 88 tembak teroris Poso saat berusaha lempar bom
Tiga orang diduga merupakan jaringan teroris Poso.
Densus 88 antiteror membekuk enam orang yang diduga sebagai anggota jaringan teroris di Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena sempat melempar bom, Densus 88 menembak terduga teroris itu.
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen pol Ronny F Sompie mengatakan, dari enam orang yang ditangkap, tiga orang diduga merupakan jaringan teroris Poso. Menurut Ronny, semuanya pernah melakukan pelatihan dengan kelompok Santoso.
"Pada saat akan dilakukan penangkapan di dalam rumahnya berusaha melempar bom ke arah petugas sehingga dilakukan penembakan," kata Ronny di Jakarta, Sabtu (20/9).
Dia mengatakan, salah satu terduga teroris itu meninggal dunia. Sementara dua bom ditemukan sebagai barang bukti di lokasi dalam penggerebekan tersebut.
"Barang bukti yang disita 2 (dua) buah bom," katanya.
Ronny menjelaskan, penangkapan ini bermula saat Densus 88 menangkap Juwait alias Herman alias David di Desa Sai Kabupaten Bima, NTB. "Juwait adalah DPO Poso yang diduga terlibat kasus peledakan bom di Pos Lantas asma ket Poso dan bom di Morowali Sulteng, serta diduga mengikuti pelatihan militer bersama kelompok Santoso." ujarnya.
Setelah itu, lanjut Ronny pada pukul 16.30 WITA ditangkap Adnan alias Deo alias Nurdin alias si kecil di rumah orang tuanya Desa O'O Kabupaten Dompu, NTB. Yang bersangkutan meninggal setelah ditembak karena berusaha melempar bom terhadap petugas.
"Keterlibatannya diduga pelatihan militer di Poso bersama Santoso dan menyiapkan tempat pelatihan di Dompu untuk kelompok Roy Makasar." tukasnya.
Lalu pada pukul 16.30 WITA, Densus 88 dua orang lainnya. "Ditangkap atas nama Suhail alias Gondong dan Ust. Juned alias Gun di Desa Sai Kabupaten Bima," katanya.
Terakhir pada pukul 17.00 WITA atas nama Dedi Irawan alias Irawan ditangkap di Wera. Dan pada pukul 18.20 WITA atas nama Samil alias Salman ditangkap di rumahnya di Penaraga, Kota Bima, NTB.
Baca juga:
Suharto, pria yang ditangkap Densus 88 tukang susu kedelai
Menyibak misi WN Turkistan terduga ISIS beraksi hingga Poso
PPATK cium teroris dapat kucuran dana dari negara konflik
Dinilai lamban bekukan aset teroris, Indonesia di-blacklist PBB
Bawa bendera ISIS, eks teroris dibekuk saat akan bunuh istri
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.