Densus 88 Temukan 35 Kg Bahan Peledak TATP di Kaki Gunung Ciremai
"Selanjutnya Tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan (disposal) terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan," ucapnya.
Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menemukan Triacetone Triperoxide (TATP) seberat 35 kilogram. Penemuan ini berada di kaki Gunung Ciremai, pada 1 Oktober 2021 kemarin.
Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, temuan itu diketahui berdasarkan informasi dari seorang terduga teroris bernama Imam Mulyana yang kini telah berikrar kembali ke NKRI.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
"Dalam masa penahanan di Lapas Gunung Sindur, Densus 88 melalui tim Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) melakukan upaya deradikalisasi dan pembinaan berkelanjutan terhadap Imam Mulyana, hingga akhirnya terdakwa teroris itu berikrar untuk mengakui kedaulatan NKRI dan setia kepada Pancasila," kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (4/10).
"Kepada Densus 88 Imam membuat pengakuan yang mencengangkan, dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP sebanyak 35 kilogram. Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai 'The Mother of Satan', karena ledakannya yang dahsyat itu berada di kaki Gunung Ciremai," sambungnya.
Lalu, pada Jumat (1/10) tim Densus 88 AT Polri bersama dengan tim Jibom Brimob Polda Jabar, INAFIS Polres Majalengka, tim Polres Majalengka dan tim Lapas Sentul yang mengawal Napiter Imam Mulyana melakukan pencarian.
"Seluruh tim membelah hutan yang lebat dengan rute yang tidak lazim selama berhari-hari. Tim pada akhirnya menemukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 kg itu di ketinggian 1.450 MDPL (meter di atas permukaan laut) di sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau, di seputaran Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat," jelasnya.
Dari hasil pencarian itu, ditemukan sejumlah TATP dalam beberapa wadah terpisah. Sesuai dengan pengakuan Imam Mulyana, ditemukan sebuah toples berisi 10 kilogram TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), 4 Tupperware berisi TATP murni dan C1 dan setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.
"Selanjutnya Tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan (disposal) terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan," ucapnya.
Ia mengungkapkan, dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat. Hal itu terbukti, TATP sebanyak 50 gram yang dimusnahkan di atas tanah, menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 1 meter dengan kedalaman 20 cm.
"Pemusnahan lainnya dalam jumlah beragam bahkan menimbulkan getaran hebat, lubang di permukaan tanah, pecahan batu dan tanah longsor. Sebagian sisa TATP saat ini diamankan untuk barang bukti sekitat ¾ botol air mineral ukuran 1.5 liter dan disimpan oleh tim Jibom Brimob Polda Jabar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut," ungkapnya.
Menurutnya, tim Densus 88 selama ini memang tidak hanya melakukan penangkapan, tapi juga melakukan upaya-upaya pendampingan dengan melakukan deradikalisasi dan reintegrasi terhadap para Napiter agar mereka kembali ke pangkuan NKRI.
Pencarian dan penemuan bahan peledak TATP sebanyak 35 kilogram, milik Napiter disebutnya merupakan bagian dari kegiatan pencegahan sebelum adanya tindakan terorisme yang bisa mengakibatkan banyaknya korban jiwa.
"Dan ini terungkap dari hasil pengakuan jujur Napiter yang telah sadar sepenuhnya bahwa aksi teror yang mereka rencanakan adalah kejahatan kemanusiaan dan sebuah pengkhianatan bagi keluhuran agama yang dipeluknya," sebutnya.
Diketahui, Imam Mulyana sendiri ditangkap pada 18 September 2017 lalu, sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.
Saat itu, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Imam di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat. Densus 88 mencurigai gerak gerik seorang pemuda di dekat Bandara Cakrabuana, Cirebon, hingga akhirnya melakukan penangkapan.
Dari tangan Imam, Densus 88 mengamankan satu buah koper yang berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan lainnya. Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan presiden, sekaligus melukainya.
Baca juga:
Densus Ungkap Kebiasaan Ali Kalora hingga Akhirnya Disergap dan Ditembak Mati
Polisi Rilis Barang Bukti Teroris Sadis Ali Kalora
Pegawai BUMN yang Ditangkap Densus 88 Jadi Penggalang Dana Sayap Organisasi JI
Jepang Informasikan Ancaman Teror, Mabes Polri Sebut Densus 88 Selalu Siaga
Ini Kata Mabes Polri Soal Mantan Napi Teroris Kembali Ditangkap Densus 88
Terduga Teroris di Grogol Petamburan Pernah Ikut Latihan Militer di Moro Filipina