Derita Dartam keluar pasungan, tak bisa jalan & ditolak rumah sakit
Dartam dipasung setelah depresi gara-gara cintanya ditolak oleh gadis pujaan hatinya.
Dartam (60) warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah akhirnya bisa menghirup udara segar. Sebab, pria yang selama 24 tahun itu dipasung dibebaskan untuk mendapat perawatan di RSUD Banyumas.
Ironisnya, saat petugas rumah sakit hendak membawanya kondisi Dartam sangat memprihatinkan. Dia sudah tidak bisa berjalan dan harus dibopong petugas.
Namun, setelah sampai di RSUD Banyumas Dartam malah ditolak pihak rumah sakit. Dengan terpaksa Dartam pulang kembali ke pasungannya.
Lalu apa yang menyebabkan rumah sakit menolak merawat Dartam ? Berikut ulasannya:
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Inul Daratista? Inul Daratista, yang dikenal sebagai ikon dangdut dengan gerakan goyang ngebornya yang khas, dan Adam Suseno, dengan ciri khas kumis tebal yang tak pernah pudar, selalu menjadi hiburan yang dihargai oleh masyarakat Indonesia sepanjang masa.
-
Bagaimana Inul Daratista disebut sebagai orang terkaya? Kabar tersebut muncul ketika Inul Daratista disebut sebagai salah satu dari lima orang terkaya di Indonesia oleh lembaga pajak Indonesia.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa yang dirayakan Inul Daratista? Inul menggelar sebuah perayaan besar-besaran di kampung halamannya, Gempol - Pasuruan - Jawa Timur.
-
Siapa yang mendapat julukan "Kuartet Tercepat di Asia" bersama Iswadi Idris? Kala itu, ia bersama tiga rekannya yaitu Soetjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale mendapat julukan "Kuartet Tercepat di Asia".
-
Kapan Iyeth Bustami mendapat penghargaan Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik? Iyeth Bustami juga dapet penghargaan Penyanyi Dangdut Wanita Terbaik tahun 2003.
RSUD Banyumas tolak rawat Dartam karena ogah repot
Dartam (60) warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah yang terpasung selama 24 tahun ditolak dirawat oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas. Padahal, pada Jumat (27/11) pagi, sekitar pukul 10.30 WIB dirujuk ke RSUD Banyumas untuk mendapat perawatan.
Rombongan ambulance yang membawa Dartam tiba di RSUD Banyumas sekitar pukul 11.30 WIB. Kemudian mereka menunggu pemeriksaan Dartam di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Tadi sekitar pukul 13.00 WIB, kami kembali pulang, karena Pak Dartam tidak bisa dirawat di RSUD Banyumas," ujar Kepala Dusun 2 Pageraji, Sudar, Jumat (27/11).
Alasan penolakan tersebut, jelas Sudar, dikarenakan pihak rumah sakit melihat kondisi Dartam yang tidak bisa melakukan semuanya sendiri.
"Alasan dari rumah sakit tersebut katanya Dartam tidak bisa melakukan aktivitas seperti orang kebanyakan, seperti makan sendiri, mandi sendiri hingga BAB sendiri," ujarnya.
Saat ini, Sudar mengatakan, pihaknya sudah mengembalikannya ke rumah adik Dartam Karsiwen. "Saat ini, Dartam ditempatkan di kamar depan," ucapnya.
Lebih lanjut, Sudar mengatakan pihak RSUD Banyumas juga menolak Dartam dengan alasan belum adanya koordinas Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan Dinas Kesehatan.
Dartam bukan baru pertama kali ditolak oleh rumah sakit. Sebelumnya, dia juga ditolak dirawat dengan alasan yang tidak jelas.
"Tetapi saat itu ditolak RSUD, kami sendiri tidak tahu alasannya dari sana karena apa," katanya saat ditemui usai Dartam dijemput ambulans ke RSUD Banyumas, Jumat (27/11) pagi.
Dia mengaku sangat berharap kakaknya bisa mendapat pengobatan dan perawatan yang layak di rumah sakit. Namun, diakuinya, karena ketidakmampuan ekonomi membuatnya harus bersabar menolong kakaknya.
"Mau bagaimana lagi, kami tidak punya biaya untuk pengobatan Pak Dartam. Jadinya seperti ini," katanya dalam bahasa banyumasan.
Kenyataan ini, justru tidak sesuai dengan yang disampaikan, Bupati Banyumas, Achmad Husein melalui pesan singkat kepada wartawan. "Saya akan bantu perawatan di rumah sakit jiwa," kata Achmad.
RSUD Banyumas tolak pasien gangguan jiwa lantaran tak punya BPJS
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas menolak Dartam, warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah tidak hanya dikarenakan kondisi fisiknya. Dartam ditolak karena tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Keputusan membawa Dartam ke rumah sakit alasannya terburu-buru dan belumnya ada koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi," kata Kepala Dusun 2 Pageraji, Sudar, Jumat (27/11).
Menurut Sudar, Dartam selama ini belum mempunyai kartu BPJS Kesehatan atau Kartu Banyumas Sehat. Diakuinya, buat membikin KBS, Dartam juga harus mempunyai KTP.
"Padahal, sudah puluhan tahun Dartam tidak memiliki KTP karena harus menjalani pasungan selama 24 jam," ucap Sudar.
Saat dihubungi wartawan, Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku belum mengetahui persoalan penolakan terhadap Dartam. "Saya cek dulu," kata Achmad.
Sementara itu, Direktur RSUD Banyumas, AR Siswanto, mengaku belum sempat koordinasi dengan jajarannya. "Saat ini saya berada di luar kota, nanti akan saya koordinasikan," tulis Siswanto melalui pesan singkat.
Dartam pernah 3 kali kabur dari pasungan dengan cara menggali tanah
Dartam (60) Warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah yang mengalami depresi karena cintanya ditolak, ternyata pernah mencoba untuk kabur dari tempat pasungannya. Percobaan tersebut dilakukan sebanyak dua kali dengan menggali tanah.
"Ini sebenarnya sudah tiga kali gubuknya dibuat. Karena sebelumnya, dia pernah mencoba kabur dengan cara menggali tanah dari dalam gubuknya," ucap adik ipar Dartam, Sukardi saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/11).
Sukardi mengatakan, karena percobaan kabur tersebut, membuat warga desanya kemudian membuat gubuk baru sebanyak tiga kali. Diakuinya, lahan gubuk tersebut berada di tanah miliknya.
"Gubuk itu yang bikin warga sini. Supaya nggak kabur lagi, alasnya dikasih anyaman bambu agar tidak bisa menggali tanah," ucapnya.
Adik Dartam, Karsiwen mengatakan kakaknya sejak tahun 1991 sudah dipasung dalam gubuk berukuran tinggi 1,5 meter dengan lebar satu meter dan panjang 1,5 meter. "Selama di gubuk itu, untuk makannya setiap hari dari kami," ucapnya.
Selama 21 tahun, Karsiwen membersihkan gubuk tempat Dartam setiap harinya. "Bagaimanapun juga, dia adalah kakak saya," ujarnya.
Dartam dibawa ke RSUD Banyumas dibopong petugas
Dartam (60), warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah yang dipasung selama 24 tahun, akhirnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Jumat (27/11). Saat pemindahan tersebut, Dartam tidak melakukan perlawanan dan sempat bertanya kepada petugas yang membawanya.
Awalnya, Dartam, yang hanya bisa duduk dalam bangunan mirip kandang ayam tersebut, sempat tidak mau dievakuasi oleh petugas. "Saya mau dibawa kemana pak? Saya di sini saja," kata Dartam, kepada petugas yang akan membawanya ke dalam ambulance puskesmas Cilongok.
Kemudian petugas dari Puskesmas Cilongok, dan petugas Babinsa Pageraji membujuk Dartam agar mau dievakuasi. "Ikut jalan-jalan yuk ke Banyumas cari obat," ujar petugas tersebut.
Akhirnya Dartam mau dibawa petugas. Namun, Dartam harus dipapah ke sebuah bangku plastik dan diangkat ke ambulance lantaran tidak mampu berdiri lagi.
Sementara itu, adik Dartam, Karsiwen berharap kakaknya bisa diobati di RSUD Banyumas. "Semoga kakak saya bisa diobati dan kembali ke rumah," ucap Karsiwen, setelah sang kakak dibawa menggunakan ambulance menuju RSUD Banyumas.
Rencananya, Dartam akan mendapatkan perawatan di ruang Sakura yang memang khusus bagi pasien berkebutuhan khusus di rumah sakit tersebut. Sebelumnya, Bupati Banyumas, Achmad Husein berjanji akan membantu perawatan Dartam.
"Saya akan bantu perawatan di rumah sakit jiwa," katanya melalui pesan singkat kepada wartawan.