Derita para pedagang korban kebakaran Pasar Aksara Medan
Para pedagang korban kebakaran harus menanggung beban kerugian dan tunggakan utang yang harus dibayar ke perbankan.
Para pedagang di Pasar Aksara, Medan yang mengalami korban kebakaran kini nasibnya tidak jelas. Lantaran harus menanggung beban kerugian dan tunggakan utang yang harus dibayar ke perbankan.
Wakil Ketua Panitia Perjuangan Pedagang Pasar Aksara, Ahmad Khoir mengatakan, saat ini pedagang formal masih melakukan pendataan. Mereka mengumpulkan informasi terkait utang piutang di perbankan, tanggungan di keluarga, dan lokasi lapak di Pasar Aksara.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Apa yang dijual di Pasar Pakelan? Selain Haniq, ada pula Tawinem. Di pasar itu ia membeli gorengan. "Di sini apa-apa Rp500-an. Ini puli pecel, bahannya dari beras," kata Tawinem.
-
Di mana Pasar Pakelan berada? Di Desa Sidorejo, terdapat sebuah pasar tradisional yang letaknya terpencil bernama Pasar Pakelan. Lokasinya berada di pinggiran desa.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kapan Pasar Tradisional Selo buka? Walaupun setingkat kecamatan, namun pasar itu tidak memiliki bangunan megah. Di pasar itu banyak ditemui para pedagang yang menjual buah-buahan. Biasanya pasar itu buka pada setiap hari pasaran Wage dan Legi.Walaupun hanya buka dua kali dalam lima hari, namun saat buka suasana pasar tidaklah terlalu ramai.
Pendataan pedagang formal masih berlanjut. PKL tidak dimasukkan dalam pendataan itu. "Kita juga mengupayakan agar pedagang emas dibenarkan mengambil brankasnya," pinta Khoir.
Ditambah, sejumlah Pedagang Kali Lima (PKL) di Pasar Aksara, yang berjualan di Jalan Prof HM Yamin, Medan, mendirikan lapak di trotoar dan di atas parit sekitar bekas lokasi kebakaran.
Aktivitas mereka pun membuat pedagang memiliki lapak (formal) selama ini berjualan di pasar tersebut melakukan protes, lantaran tidak dianggap menghargai nasib para pedagang yang mengalami musibah kebakaran.
"Kami minta ini ditertibkan. Mereka (PKL) tidak memikirkan kami pedagang formal yang sedang berduka. Kami minta agar ini segera ditertibkan. Apalagi kami mendengar desas-desus PKL ini sudah membayar kepada oknum tertentu. Kami minta mereka ditertibkan," beber Khoir.
Permintaan pedagang formal agar para PKL itu ditertibkan langsung direspons Pemkot Medan. Petugas Satpol PP dan aparat Kecamatan Medan Tembung pun menggusur lapak-lapak PKL itu.
Selain itu pada saat terjadi kebakaran, salah satu seorang karyawan toko buku di Pasar Aksara, Ainun (25), secara mendadak jatuh pingsan saat melihat kebakaran melanda pasar berlokasi di persimpangan Jalan HM Yamin Medan.
"Ainun mengalami sesak nafas, karena terlalu banyak menghirup asap tebal kebakaran Pasar Aksara tersebut," ujar Ameria (26), salah seorang rekan Ainun di lokasi kebakaran tersebut.
Dia mengungkapkan, korban pingsan itu dibawa ke RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan bantuan pertolongan, karena kelihatan lemas dan muka pucat pasi.
Sebelum mengalami pingsan, Ainun kelihatan berdiri diterik panas matahari, namun tiba-tiba roboh dan jatuh ke tanah. "Untung saja korban secepatnya ditolong," kata Ameria.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol L Zendrato mengatakan, warga mengalami jatuh pingsan itu karena berdesak-desakan saat melihat kebakaran Pasar Aksara.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu dekat menyaksikan kebakaran itu, lantaran akan menghambat petugas yang memberikan bantuan pertolongan.
"Perlu kesadaran masyarakat, agar proses pemadaman kebakaran tersebut secepatnya dapat dituntaskan," tegasnya.
Diketahui, Pasar Aksara, Medan, terbakar pada Selasa (12/7) sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya api membakar hanya lantai 2 pasar. Namun api terus membesar dan menjalar hingga ke Ramayana Aksara. Akibat kebakaran itu, ratusan pedagang kehilangan lapak berjualan.
Kebakaran itu menghabiskan puluhan unit toko yang menjual sepatu, pakaian, kain, emas, dan lainnya. Sedangkan, para pedagang yang berada di lantai satu berhasil menyelamatkan seluruh barang dagangannya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran tersebut. Namun kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
(mdk/cob)