Di Bima, sepupu tega bacok saudara hingga tewas
Keributan antara keduanya sempat dilerai oleh kepala desa.
Seorang guru honorer Sekolah Dasar (SD) 2 Simpasai, Rt 15 Desa Sangga Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, bernama Imran (54), tewas akibat bacokan parang oleh pelaku berinisial A (34). Pelaku tak lain adalah sepupu korban. Pembunuhan diduga lantaran sengketa lahan.
"Awal kejadian pelaku A dan kades Sangga datang ke rumah korban untuk menyerahkan uang Rp 10 juta kepada korban untuk keluar dari rumah, namun istri korban menangis karena merasa diusir sepupunya sendiri," kata Kapolres Kota Bima, AKBP Nurman Ismail, Senin (25/1).
Melihat istrinya menangis, korban lantas memukul pelaku. Karena tak terima, pelaku lantas membalas dengan pukulan hingga gigi korban rontok.
Keributan tersebut kemudian dilerai oleh kepala desa. Pelaku kemudian pulang ke rumahnya. Namun, ternyata pelaku kembali lagi dan membacok korbam
"Pelaku pulang ke rumahnya dan mengajak Mansyur menuju rumah korban dengan membawa sebilah parang, setelah tiba di rumah korban tanpa basa-basi kedua pelaku langsung membacok korban di tempat," bebernya.
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku terancam dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan hukuman penjara di atas lima tahun.