Di depan ulama Jawa Timur, Marsekal Hadi mengaku keturunan kiai
Hadi menceritakan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran dan kiprah para kiai. Peran itulah yang diambil oleh kakek-kakeknya selama masa perjuangan.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sekitar 30 menit berbicara di hadapan para kiai dan ulama se-Jawa Timur. Pria kelahiran Singosari, Kabupaten Malang itu memperkenalkan diri sebagai cucu dan keturunan kiai.
"Rumah saya di Jalan Masjid Singosari, kebetulan kakaknya kakek saya, KH Masykur di Jalan Masjid, pernah jadi menteri tahun 1970-an," kata Hadi di Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (30/1).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Siapa saudara kandung dari Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak? Diketahui, Marsekal Muda (Marsda) TNI Deni Hasoloan Simanjuntak merupakan adik kandung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Bagaimana Marsekal TNI Fadjar memulai karier militernya? Ia memulai karier militernya pada tahun 1988 dengan mengikuti Akademi Angkatan Udara.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
Dia mengaku tidak asing dengan kehidupan di Malang, kendati sudah meninggalkan kota Apel sejak 1982. Bahkan saat pulang, dirinya masih akrab dengan makanan khas Malang, seperti mendol, menjes, botok dan rujak cingur.
"Baru saat ini bisa bersilaturahmi, agar tidak kepaten obor (putus hubungan). Mungkin di antara para kiai ada yang temannya kakek saya atau mbah-mbah saya," tambahnya.
Marsekal Hadi Tjahjanto di Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Hadi menceritakan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran dan kiprah para kiai. Peran itulah yang diambil oleh kakek-kakeknya selama masa perjuangan.
"Kakek saya juga ikut Laskar Sabilillah melawan Belanda saat 10 November di Surabaya. Kemudian bergabung di Batalyon 509 di Situbondo dan akhirnya dimakamkan di Jalan Masjid situ. Kebetulan saya lihat ada bintangnya," katanya.
Para kiai, tegas Hadi, telah meletakkan nilai-nilai dasar untuk dilanjutkan bersama pemerintah. Kiai, ulama dan pemerintah sama-sama memiliki kewajiban mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Saya meminta restu menjalankan amanah saya sebagai panglima TNI. Semoga dengan doa para kiai dan ulama, saya bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Hadi hadir dalam Pertemuan Para Kiai dan Ulama Se-Jawa Timur di Pondok An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang. Sebanyak 70 kiai bersilaturahmi dalam pertemuan lesehan yang berlangsung sekitar satu jam.
Tampak hadir KH Anwar Mansyur (Kediri), KH Anwar Iskandar (Kediri), KH Miftahul Ahyar (Surabaya), KH Ahmad Fahrur Rozi (Malang), KH Zainudin (Malang) dan lain-lain.
Baca juga:
Bertemu kiai se-Jatim, Marsekal Hadi tegaskan soliditas TNI-Polri
Panglima TNI Marsekal Hadi temui ulama se-Jatim di Malang
Panglima beberkan alasan kirim surat ke DPR minta TNI dilibatkan berantas terorisme
Panglima TNI ajak santri & pendekar terus jaga persatuan NKRI
Marsekal Hadi sebut ada tujuh titik rawan wabah campak di Papua