Di Hadapan Civitas Universitas Budhi Dharma, Menko Mahfud Ingatkan Pilih Pemimpin Terbaik
Mahfud memastikan kedatangannya bukan untuk kampanye melainkan seminar kebangsaan.
Mahfud memastikan kedatangannya bukan untuk kampanye.
Di Hadapan Civitas Universitas Budhi Dharma, Menko Mahfud Ingatkan Pilih Pemimpin Terbaik
- Cerita Mahfud Jabat Ketua MK, Pernah Batalkan UU Badan Hukum Pendidikan karena Ancam Kelangsungan Pondok Pesantren
- Pemerintah Godok Aturan Izin Pembangunan Rumah Ibadah Lewat FKUB, Ini Alasannya
- MK Bacakan Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Diajukan Mahasiswa Unisia Brahma Aryana Hari Ini
- Gantikan Peserta Kurus, Mahasiswa Gemuk Ketahuan Jadi Joki Tes CPNS Setelah Dapat Nilai Tertinggi
Menko Polhukam RI, Moch Mahfud Md, menghadiri seminar kebangsaan di Universitas Budhi Dharma. Dalam pidatonya, Mahfud mengajak seluruh peserta seminar yang hadir untuk menggunakan hak pilih di Pemilu 2024 nanti.
"Agar Indonesia baik, maka saya akan memilih calon-calon pemimpin Indonesia yang baik, jangan karena calon-calon ini enggak ada yang baik, maka saya enggak milih. Nah itu rugi," kata Mahfud di Auditorium Vipassi Universitas Budhi Dharma, Rabu (29/11).
"Maka pilihlah calon-calon yang menurut saudara paling baik, pilihlah calon-calon, wakil rakyat di pusat sampai daerah secara bertanggung jawab," kata Mahfud menambahkan.
Di acara itu, Mahfud hadir didampingi Anggota Komisi XI DPR RI, Rano Karno. Dia pastikan, kehadirannya bukan kampanye melainkan untuk seminar.
"Saya datang ke sini bersama bapak Rano Karno, itu bukan untuk kampanye pemilu. Karena sekarang orang sudah pintar-pintar, enggak perlu dikampanye sudah tahu lah. Enggak perlu kampanye, nanti di pilih saja sendiri," kata Mahfud.
Namun demikian, kata Mahfud, kampanye di lingkungan pendidikan bukan hal tabu.
Menurutnya, lembaga-lembaga pendidikan di Tanah Air harus disisipi pengetahuan tentang berpolitik.
"Saya akan bicara politik bukan harus milih siapa, saya bicara politik pemilihan umum tentang elektoral itu ndak boleh. Di kampus, di sekolah itu agar berpolitik dengan bersih, itu wajib dibicarakan di kampus, kalau di kampus besok pilih ini ya, itu enggak boleh. Enggak boleh itu bicara elektoral," kata Mahfud menegaskan.