Di Pasaran Langka, Pelajar SMA di Palembang Produksi Hand Sanitizer
Para siswa menggunakan bahan sederhana, yakni alkohol dan lidah buaya dengan komposisi 3 berbanding 1 ditambah minyak essentials.
Lantaran di pasaran langka, pelajar SMA LTI Indo Global Mandiri (IGM) Palembang meracik hand sanitizer secara mandiri. Usaha mereka berhasil dengan memproduksi cairan antiseptik.
Wakil Kepala Humas SMA LTI IGM Palembang Betty Kurniaty mengungkapkan, pembuatan hand sanitizer memanfaatkan laboratorium IPA yang ada. Para siswa menggunakan bahan sederhana, yakni alkohol dan lidah buaya dengan komposisi 3 berbanding 1 ditambah minyak essentials.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Hasilnya memuaskan, hand sanitizer buatan anak-anak terproduksi. Khasiatnya sama dengan cairan antiseptik di pasaran," ungkap Betty, Kamis (19/3).
Menurut dia, kreatifitas anak-anak didiknya muncul setelah hand sanitizer di pasaran langka sejak merebaknya virus Corona di Indonesia. Pihaknya terus menganjurkan anak-anak menemukan bahan baru yang mudah didapatkan sehingga nantinya dipasarkan atau diedarkan secara gratis.
"Tadinya kami banyak membutuhkan antiseptik, tapi stok di pasaran tidak ada lagi. Karena itulah anak-anak berinisiatif menciptakan hand sanitizer sendiri dan hasilnya memuaskan," ujarnya.
Terlepas itu, kata dia, para siswa berharap ancaman virus Corona segera berakhir agar mereka bisa sekolah dengan aman dan nyaman. Pemerintah diharapkan terus berjibaku menangani wabah ini sehingga tak ada lagi keresahan di masyarakat.
"Tentunya setiap individu harus menjaga diri dan keluarganya, ikuti arahan pemerintah dan tim medis dalam mencegah penyebaran Corona," pungkasnya.
Pemkot Palembang Semprot Disinfektan Secara Massal
Pemerintah Kota Palembang akan melakukan penyemprotan disinfektan secara massal untuk mencegah penyebaran virus Corona. Sebanyak 323 unit hand sprayer atau penyemprot disiapkan bagi OPD dan kecamatan.
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengungkapkan, penyemprotan massal bakal digelar besok dilakukan tim yang sudah dibentuk di setiap organisasi perangkat daerah dan 18 kecamatan yang telah ditentukan lokasinya. Titik-titik yang menjadi fokus adalah yang sering didatangi orang banyak dan fasilitas umum.
"Besok kita gelar penyemprotan disinfektan secara massal. Kita ingin virus Corona tidak masuk ke Palembang," ungkap Fitrianti, Kamis (19/3).
Selain itu, kata dia, pihaknya akan memproduksi hand sanitizer dan masker sendiri. Pembuatan bekerjasama dengan RSUD Bari Palembang dan BBPOM sebagai pembuat resep.
"Kami akan buat sendiri, untuk teknisnya kita tunggu arahan dari BBPOM, kita ikuti aturan pakainya," ujarnya.
Menurut dia, hasil produksi akan ditargetkan sebanyak-banyaknya. Hal ini untuk mengatasi kelangkaan kedua barang itu di pasaran.
"Nanti akan dibagikan ke masyarakat, sekolah dan instansi. Yang jelas, Pemkot Palembang tak akan tinggal diam, kami berusaha semaksimal mungkin menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan agar masyarakat tak lagi resah," pungkasnya.
(mdk/gil)