Diajak Mahasiswa Diskusi Soal Kasus Korupsi UNS, Jawaban Gibran Mengejutkan
Permintaan diskusi yang dilakukan mahasiswa UNS, menurut Gibran salah alamat. Sebab ranah pendidikan ada di bawah Kemendikbud.
Meski sempat mereda dalam beberapa hari, kasus dugaan korupsi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali diusik.
Diajak Mahasiswa Diskusi Soal Kasus Korupsi UNS, Jawaban Gibran Mengejutkan
Momen Saat Diskusi
Muh Khairil Ibadurrohman, salah satu mahasiswa UNS mendatangi kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Selasa (15/8). Ia menyerahkan surat permohonan diskusi kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Surat permohonan itu dia serahkan melalui Bagian Pelayanan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo, Selasa (15/5).
"Ini merupakan tindak lanjut terkait dugaan kuat korupsi rektor UNS. Saya pribadi sebagai mahsiswa UNS menyerahkan surat permohonan untuk berdiskusi langsung kepada Mas Gibran selaku Wali Kota Solo."
Kata Mahasiswa Khairil.
@merdeka.com
Khairil mengatakan, surat permohonan berisi 3 lembar yang isinya terkait dugaan korupsi di UNS.
Alasan dirinya menyerahkan surat permohonan diskusi karena Gibran meminta rektor agar menyelesaikan kasus tersebut.
"Saya baca di pemberitaan, mas Gibran sudah mengkonfirmasi, katanya sudah membisiki Pak Rektor untuk menyelesaikan hal ini. Mas Gibran sudah tahu terkait dengan permasalahan ini."
Kata Khairil.
@merdeka.com
Oleh karenanya, sebagai mahasiswa UNS, Khairil ingin datang langsung ke kantor wali kota untuk bertemu. Ia berharap bisa berdiskusi langsung dengan Gibran selaku Wali Kota Solo. Khairil menilai, UNS merupakan kampus terbaik di Solo. Karena itu, sebagai mahasiswa ia ingin UNS terlepas dari dugaan korupsi.
Reaksi Gibran
Menanggapi permintaan tersebut, Gibran menegaskan jika dugaan korupsi UNS tidak ada kaitannya dengan Pemkot Solo. Namun menjadi ranahnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). "Kalau korupsi UNS ya ngurusnya ke Pak Menteri Pendidikan dong (Mendikbudristek). Nggak ada urusannya dengan balai kota. Itu urusan UNS dan Kementerian ya, ndak ada urusannya dengan wali kota," kata Gibran.
Permintaan diskusi yang dilakukan oleh mahasiswa UNS, lanjut Gibran, salah alamat. Apalagi UNS merupakan instansi pendidikan sehingga yang lebih pas ke Kemendikbud Ristek. "Tidak ada hubungannya dengan saya. Urusan korupsi UNS dan lain-lain itu urusannya UNS dan Kementerian Pendidikan ya. Silakan diurus sendiri dengan Kementerian," jelas Gibran. Ditambakannya, dirinya selalu memantau adanya dugaan korupsi di Solo. Namun untuk urusan lapor melapor, menurutnya sudah ada lembaga tersendiri.
"Kalau laporan ke saya ya salah alamat. Urusan-urusan korupsi gitu kita pasti akan memonitor. Kalau melaporkannya ke saya itu salah alamat ya. Saya tidak mau terlalu ikut campur terlalu dalam. Tapi saya akan monitor terus karena ada di Solo."
Tegas Gibran
@merdeka.com