Dianiaya senior saat MOS, 2 siswa SMK luka robek dan kejang-kejang
Siswa senior di SMK Pelayaran Pancasila Kartasura diduga ringan tangan melihat kesalahan kecil peserta.
Kasus penganiayaan senior terhadap junior saat MOS (masa orientasi siswa) terjadi di Solo. Dua orang siswa kelas 1 SMK Pelayaran Pancasila, Jalan Slamet Riyadi 82, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah bernama Agus Riyanto dan Andri Beni, harus dilarikan ke rumah sakit di sela mengikuti pendidikan dasar ketarunaan, Senin (10/8).
Kedua siswa mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Mereka saat ini mendapatkan perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kartasura.
"Saya dan satu regu berjumlah 20 siswa diminta untuk baris berbaris, tapi dianggap salah oleh kakak senior. Kemudian saya dan teman saya langsung ditarik keluar dari barisan. Saya ditampar, ada yang dipukul dan ditendang juga," ujar Andri, Selasa (11/8).
Andri mengatakan, selama kegiatan pendidikan dasar ketarunaan, dia juga diminta senior untuk membawa air mineral berukuran 1,5 liter sebanyak empat botol. Satu botol air mineral tersebut digunakan untuk 20 siswa. Sementara satu orang siswa hanya boleh minum sebanyak satu tutup botol.
Tak hanya itu, para siswa juga dilarang minum air. Mereka baru boleh minum setelah istirahat dan kegiatan selesai. "Satu orang hanya boleh minum satu tutup botol," cerita Andri.
Sementara itu Agus Riyanto warga Delanggu, Klaten, korban lainnya saat ini masih terbaring lemah di bangsal Al Mukmin Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kartasura.
Dia terlihat pucat dan masih trauma atas peristiwa yang menimpanya saat MOS tersebut. Agus enggan menjawab pertanyaan dari wartawan terkait kekerasan yang dialaminya.
Sumiyati, orangtua Agus menuturkan anaknya mengalami luka cukup serius. "Sebelum dibawa ke rumah sakit anak saya kejang-kejang. Mungkin ditendang di bagian perut. Kemarin dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan lemah," katanya.