Diduga gelapkan dana investasi, perusahaan asal Hongkong dipolisikan
CEO Cedrus, Rani T Jarkas dituduh tak bisa mempertanggungjawabkan puluhan miliar dana investasi nasabah perusahaannya.
Cedrus Investments, perusahaan investasi asal Hong Kong dilaporkan ke Mabes Polri. CEO Cedrus, Rani T Jarkas dituduh tak bisa mempertanggungjawabkan puluhan miliar dana investasi nasabah perusahaannya.
Harun Abidin, pengusaha asal Medan melaporkan Cedrus karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan dana investasi. Dalam laporan bernomor LP/1317/XI/2015/Bareskrim itu, Jarkas juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang.
Hendra Kusuma Jaya, kuasa hukum pelapor menerangkan, sejak 2012, Harun menanamkan uangnya di Cedrus. Harun mengajak kolega-koleganya untuk berinvestasi di Cedrus lantaran dijanjikan mendapat saham jika bisa menarik nasabah lain.
Setelah berjalan tiga tahun, Harun menanyakan dana investasi yang ditanamkan, keuntungan serta saham yang dijanjikan. Jarkas memberikan jawaban berbelit-belit ketika ditanya soal ini. Belakangan, Harun mengetahui rekeningnya di Cedrus diubah namanya tanpa izin.
"Pada saat klien kami meminta penjelasan tentang perubahan nama dan berkurangnya jumlah dana, Jarkas berdalih, hal itu hanya bagian dari teknis accounting dan teknik fasilitas investasi," kata Hendra di Bareskrim Mabes Polri, Sabtu (12/12).
Belakangan diketahui, Jarkas yang kelahiran Lebanon dan berkewarganegaraan Swiss ini masuk daftar hitam fraud and banned Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat. Ketika menjadi broker Global Crown Capital di San Fransisco, Jarkas kerap melakukan pelanggaran aturan lembaga pengawas Financial Industry Regulatory Authority (FINRA).
Dikemukakan, pria jebolan Georgia State University itu juga beberapa kali diadili karena aduan nasabahnya. Selain itu, diketahui pula bahwa kantor Cedrus Investments di Hong Kong tidak memiliki izin. Securities and Futures Commission (SFC) atau Badan Pengatur Sekuritas dan Pasar Berjangka Hong Kong telah menerbitkan security alert atas Cedrus Investments.
"Fakta-fakta itulah yang memperkuat dugaan klien kami bahwa telah terjadi modus penipuan dan penggelapan uang nasabah berskala internasional yang dilakukan Jarkas," sebut Hendra. Dia mengaku telah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi aktivitas Cedrus yang berpusat di Queens Road Central 6 Floor Hong Kong di Indonesia.
Baca juga:
Besok, berkas kasus Sandy Tumiwa diserahkan ke Kejaksaan
Artis sinetron hingga musisi ini diduga terlibat kasus penipuan
Lika-liku kehidupan Sandy Tumiwa dari bercerai hingga diciduk polisi
Tipu bule asal Inggris Rp 33 Miliar, Reinta dituntut 3,5 tahun bui
Fakta perampokan uang Rp 1,75 M bermodus investasi libatkan TNI
OJK ungkap praktik investasi bodong terbanyak terjadi di Padang
Baru 3 bulan melahirkan, Rina ditangkap karena investasi bodong
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Kota Tua Jakarta berkembang menjadi pusat perdagangan? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Mengapa Jakarta memerlukan investasi dari luar negeri untuk membiayai pembangunannya? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.