Diduga Jadi Korban Penculikan, 3 Anak di Palembang Ditemukan di Rumah Ibunya
Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono memastikan, kondisi ketiga anak itu dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka kini berada di rumah ibunya dan bukan korban penculikan.
Setelah sempat hilang sekitar sepekan lamanya, tiga saudara, NN (15), MSR (13), dan MYR (12) akhirnya ditemukan di rumah ibunya di Bekasi, Jawa Barat. Hal ini menjawab kekhawatiran ayahnya, Rachmat (49), yang menduga mereka menjadi korban penculikan.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono memastikan, kondisi ketiga anak itu dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka kini berada di rumah ibunya dan bukan korban penculikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Bagaimana bentuk Rangkiang? Dari segi arsitektur, secara kasat mata terlihat jelas pada bagian atapnya menyerupai rumah gadang. Atap Rangkiang berbentuk gonjong dan terbuat dari bahan ijuk. Untuk dindingnya, Rangkiang terbuat dari anyaman bambu tanpa diberi jendela maupun pintu.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
"Ketiga anak itu sehat dan baik-baik saja, kami ada videonya. Mereka tinggal di rumah ibunya," ungkap Nuryono, Rabu (24/6).
Dari penelusurannya, ketiganya pergi dari rumah, Sabtu (15/5). Keesokan harinya, mereka memberi kabar kepada ayahnya bahwa mereka ikut ibunya. Ibu ketiga anak itu juga mengirim pesan singkat kepada guru di Palembang.
Lantaran tak kunjung pulang, ayah ketiga anak itu melapor ke polisi atas laporan anak hilang yang tercatat pada Senin (24/6). Dari situlah penyelidikan dimulai dan berhasil menemukan keberadaan ketiga anak tersebut.
"Bukan diculik, tetapi pergi dari rumah," kata dia.
Kabar telah ditemukan ketiga anak itu membuat Rachmat bahagia bukan main. Terlebih anak-anaknya dalam keadaan sehat.
"Alhamdulillah sudah ketemu. Saya baru dapat kejelasan Senin kemarin dari sekolah, saya juga sudah ke PPA Polrestabes Palembang. Saya sangat bersyukur pada Allah anak saya sudah ketemu," ungkap Rachmat.
Hanya saja, dia mengaku belum mendapatkan kejelasan pasti keberadaan anaknya. Sebab, dirinya sudah lama tidak kontak dengan mantan istrinya sejak berpisah delapan tahun silam.
"Nah itu di bell (ditelepon) ndak connect. Maunya saya mediasi ke KPAI. Cuma dibell Ndak connect. Alamatnya dimana? kan udah lama saya nggak ketemu sama ibunya anak-anak," kata dia.
Namun, dia cukup menyesalkan sikap mantan istrinya yang tidak memberitahu ingin mengajak anak-anaknya tinggal bersamanya. Padahal selama delapan tahun berpisah, Rachmat seorang diri mengasuh dan membesarkan ketiga anaknya, sementara mantan istrinya telah menikah.
"Kalau mereka mau bicara benar mau nengok anak, enggak masalah itu pak, kan anak masih sekolah pak. Ya namanya kangen nggak apa buat saya, wajar. Karena ya udah lama anak juga ditinggal ibunya, dia juga udah menikah lagi saat pergi," tuturnya.
Terlepas itu, yang terpenting bagi Rachmat adalah harapan agar ketiga anaknya bisa kembali ke pangkuannya. Terlebih mereka masih bersekolah di Palembang dan sebagai orang tua berkewajiban menanggung kebutuhan hidup mereka.
"Demikian pak, anak yang besar gak jadi ikut test di SMA 5 hari ini, kasihan saya pak, udah didaftarkan sama saya. Ya ndak apa kata anak, supaya bisa lest bahasa Inggris di Gloria Sekojo lebih dekat, saya kepikir masa depan anak-anak pak, masa depan anak sangat penting," kata dia.
"Insya Allah ada yang terbaik untuk anak saya, saya ingin ketemu anak saya dan merangkul mereka pak. Kasihan anak pak," tutupnya.
(mdk/fik)