Diduga TPPU, mobil dan beberapa motor bos Pandawa Grup disita polisi
Menurut Argo, hingga kini pihaknya masih terus mendalami berkaitan dengan harta atau aset-aset yang dimiliki oleh Salman. Di mana sebelumnya polisi telah amankan sejumlah rekening yang ditaksir mencapai ratusan miliar.
Polisi kembali menyita beberapa aset yang diduga berkaitan dengan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bos Pandawa Grup, Salman Nuryanto. Aset yang disita yakni berupa satu buah mobil dan beberapa unit sepeda motor.
"Aset tanah 40 sertifikat. Indramayu, ada di Jakarta juga sekitar Bogor ada. Lalu nambah satu lagi (mobil). Kalau motor saya belum hitung, tapi banyak," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/2)
Menurut Argo, hingga kini pihaknya masih terus mendalami berkaitan dengan harta atau aset-aset yang dimiliki oleh Salman. Di mana sebelumnya polisi telah amankan sejumlah rekening yang ditaksir mencapai ratusan miliar.
"Ini sedang kita runut sedang kita data aset-aset yang berhubungan dengan koperasi itu, artinya bahwa pembelian barang bergerak maupun benda tidak bergerak ini apakah ada kaitannya dengan uang yang diinveskan dari nasabah-nasabah ini," jelas Argo.
Lebih lanjut Argo menegaskan, mengenai pengembalian dana yang disetorkan para nasabah baru bisa dilakukan setelah ada putusan dari pengadilan.
"Kepolisian hanya lakukan penyelidikan sesuai yang kita persangkakan. Nantinya untuk pengembalian aset atau pengembalian barang kepada nasabah itu wewenang di pengadilan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Salman diringkus bersama tiga rekannya di Mauk, Tangerang, Senin (20/2). Mereka adalah Madamine selaku leader Pandawa Grup, Tatto, dan Subardi sebagai admin.
Para tersangka dituntut dengan pasal berlapis, yakni Pasal 372 KUHP, Pasal 378 KUHP, Pasal 46 Undang-Undang Rl Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Pasal 3, Pasal 14, Pasal 5, Pasal 6 Undang-Undang Rl Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Baca juga:
Polisi gandeng PPATK usut kasus investasi bodong Pandawa Group
Polisi sita 40 sertifikat tanah dari bos Pandawa Group
KSP Pandawa Grup didirikan oleh kumpulan tukang bubur kawasan Depok
Kapolda Metro sebut korban Pandawa Grup bisa capai ribuan orang
Selain bos Pandawa Grup, polisi juga tangkap 3 orang lainnya
Bos KSP Pandawa akhirnya ditangkap saat sembunyi di Tangerang
Polisi terus buru pimpinan KSP Pandawa Mandiri, Salman Nuryanto
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.