Digempur media online, media cetak di Indonesia makin ditinggal
Gaya penulisan media cetak dianggap kuno selain bahasa yang terlalu tinggi.
Direktur Serikat Perusahaan Pers Pusat Asmono Wikan mengatakan era digitalisasi semakin meminggirkan media cetak, meski mengalami pertumbuhan sirkulasi sebesar 0,25 persen dari 1.100 media cetak di Tanah Air.
"Industri media terus bertumbuh dimana media cetak cenderung semakin ditinggalkan meski ada peningkatan sirkulasi 0,25 persen pada 2013," katanya kepada wartawan di Bengkulu.
Dia mengatakan tantangan media cetak dalam era digitalisasi menjadi salah satu pokok bahasan utama dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja Pers 2014 di Bengkulu.
Rakernas dan Konferensi CEO Media akan digelar di Kota Bengkulu pada Jumat 7 Februari hingga 8 Februari 2014.
Menurutnya, era digitalisasi dan gempuran media jaringan atau "online" dalam lima tahun terakhir semakin membuat media cetak tidak diminati.
Berdasarkan survei terakhir pada 2009, ada beberapa faktor penyebab media cetak semakin terpinggirkan antara lain gaya penulisan yang dianggap kuno, bahasa yang terlalu tinggi dan tampilan yang kurang menarik.
"Dengan kondisi ini sejak 2014 kami memberikan penghargaan desain rubrik surat kabar bagi anak muda," ujarnya dikutip antara.
Wikan mengatakan konten menjadi salah satu tantangan bagi media cetak dan kreativitas menangkap selera pembaca, terutama generasi muda.
Agenda selama dua hari akan diawali dengan "CEO Media Conference" yang mengusung tema "Konvergensi di Era Multiplatform dan Tantangan Monetisasi" yang menghadirkan dua pembicara yakni Direktur Pengembangan Bisnis Kelompok Kompas Grup Edi Taslim dan CEO Pikiran Rakyat Djoko Hendrarto.
"Juga akan dibahas dua isu nonmedia yakni tentang energi dan pariwisata di Indonesia," ujarnya.
Sedangkan pada malam puncak acara pada 8 Februari akan digelar penyerahan penghargaan sampul muka media cetak komersil atau "Indonesia Print Media Awards/IPMA" dan majalah internal (Indonesia house Magazine Award/InMA).
Selanjutnya penyerahan penghargaan desain rubrik anak muda surat kabar atau "Indonesia Young Readers Award/IYRA" dan penghargaan sampul muka pers mahasiswa "Indonesia Student Print Media Award/Isprima".
Dia mengatakan puncak acara akan dihadiri Ketua Umum Serikat Pekerja Pers Dahlan Iskan .