Digerebek polisi saat transaksi sabu, wartawan mingguan kabur
Polisi berhasil menangkap bandar sabtu yang menjual barang haram itu ke anak-anak.
Aparat kepolisian meringkus E alias Win (25), warga Jalan Adi Sutjipto, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau, karena diduga mengedarkan narkotika jenis sabu-sabu kepada anak-anak.
Saat penangkapan, Kamis (14/7) sekitar pukul 16.30 WIB, seorang pembeli yang memiliki identitas wartawan mingguan berinisial FS (32) berhasil lolos dari sergapan petugas yang dipimpin Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau AKBP Hasyim Risohondua. Kendaraan roda empat yang diduga miliknya berhasil disita polisi.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.
Hasyim menjelaskan, penangkapan dilakukan berdasarkan informasi disampaikan masyarakat, bahwa di lingkungan mereka peredaran narkoba sangat meresahkan. Sebab, banyak anak-anak di sana tidak mau masuk sekolah dan melawan orang tua karena pengaruh narkoba.
"Di lingkungan lokasi penangkapan itu, juga sering terjadi aksi pencurian, seperti pencurian kendaraan bermotor, handphone, dan sebagainya," ujar AKBP Hasyim kepada merdeka.com Kamis malam.
Polisi langsung melakukan penyelidikan. Dengan bantuan warga, E alias Win berhasil diringkus. "Pelaku ditangkap saat tengah transaksi dengan dengan FS. Namun FS yang memiliki identitas wartawan tersebut berhasil lolos," ucap Hasyim.
Meski kabur dari kejaran polisi, namun kendaraan FS tertinggal di TKP berupa mobil merek Toyota Avanza warna abu-abu, dengan nomor polisi BP 1540 YQ.
Di dalam mobil tersebut, ditemukan pemantik api berbentuk pistol, dompet yang di dalamnya terdapat KTP (Kartu Tanda Penduduk) atas nama FS dengan alamat Dusun I Kualu Kecamatan Tambang Kampar, satu lembar STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan,red) roda dua, Kartu Pers atas nama FS dari Media Tropong, dan Kartu Tanda Anggota Persatuan Wartawan Reformasi Nasional Indonesia yang belum diketahui keabsahannya.
"Sementara, dari penggeledahan yang dilakukan di rumah pelaku E alias Win, petugas menyita barang bukti berupa narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 23 paket, bong atau alat hisap, gunting, mancis, 2 unit handphone, dan pipet," katanya.
Sementara itu, pelaku E alias Win mengaku baru menjalankan bisnis haramnya ini selama dua bulan. Sebelumnya dia mengaku sebagai pedagang ikan di Pasar Pagi Arengka.
"Sejak berhenti dari pedagang, saya baru jualan barang ini (sabu-sabu). Baru dua bulan, Bang," kata tersangka Win.
Win menceritakan, serbuk haram itu didapat dari rekannya berinisial R. Namun, Win tidak mengetahui alamat R. "Sekali ambil barang (dari R), lima hari sekali dapat untung Rp 500.000," ucap Win.
Terkait munculnya sejumlah nama, baik sang wartawan mingguan inisial FS dan R, Hasyim menyebutkan pihaknya akan melakukan pengembangan, terkait keterlibatan kedua nama yang disebut tersebut.
Untuk proses penyidikan dan pengembangan lebih lanjut, E alias Win saat ini sudah berada di Kantor Ditresnarkoba Polda Riau, Jalan Prambanan, kota Pekanbaru, untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita akan memeriksa mobil yang tertinggal di lokasi penangkapan tersebut milik siapa," pungkas Hasyim.
(mdk/noe)