Dikeroyok Gerombolan Pemotor, Pemuda Tewas Terkapar di Pinggir Jalanan Bali
Gerombolan bermotor berjumlah 17 orang dengan 7 sepeda motor.
Pelaku masih dalam pengejaran.
- Warga Depok Jadi Korban Begal di Sawangan, Terluka Saat Pertahankan Motor
- Kuda di Magelang 'Tabrak Lari' Pemotor di Tengah Jalan Raya, Diseruduk sampai Jatuh
- Pemotor Tewas dengan Sejumlah Luka di Mampang, Polisi: Diduga Korban Tawuran
- Gerombolan Pemotor Kembali Berulah di Denpasar, Keroyok Tiga Orang hingga Babak Belur
Dikeroyok Gerombolan Pemotor, Pemuda Tewas Terkapar di Pinggir Jalanan Bali
Seorang pemuda bernama Adhi Putra Krismawan (23) asal Kabupaten Buleleng, Bali, tewas mengenaskan di Jalan Raya Sempidi-Dalung, di Banjar Uma Gunung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (16/1).
Korban diduga tewas usai dikeroyok gerombolan pemotor. Peristiwa tewasnya Adhi viral di media sosial.
"Korban mengalami luka lecet pada lutut bagian kiri, luka lecet pada belakang telinga kanan, luka robek pada dada sebelah kanan, dan sudah dalam keadaan meninggal dunia di TKP," kata Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana, Selasa (16/1).
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (16/1) dini hari pukul 00.30 WITA dan saksi langsung melapor ke SPKT Polres Badung pukul 03.30 WITA.
Keterangan saksi, pada pukul 00.30 WITA sempat melihat sepintas gerombolan anak muda sebanyak 12 orang menggunakan baju serba hitam dan mengendarai tujuh sepeda motor dengan kecepatan kencang melintas di depan warung milik saksi.
Di persimpangan traffic light Kwanji, tiga sepeda motor berbelok ke kiri dan empat sepeda motor yang lain lurus ke arah barat. Setelah beberapa menit, saksi baru mengetahui bahwa telah terjadi keributan di timur warung milik saksi.
"Namun, terkait dengan ciri-ciri pengendara tersebut saksi tidak mengetahui," imbuhnya.
Saksi lainnya mengatakan, saat ditemukan korban dalam keadaan tergeletak di pinggir jalan di depan Koperasi Konsumen Sedana Giri Ayung, Jalan Raya Sempidi- Dalung.
Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Mangusada, di Kabupaten Badung dan selanjutnya dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah atau RSUP Sanglah, di Kota Denpasar, dan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.