Diminati pemudik, 1.200 mobil lewat tol Batang-Gringsing tiap jam
Jalan tol fungsional Batang-Gringsing langsung diminati pemudik sejak hari pertama dibuka, Selasa (20/6) hari ini. Terhitung, setiap jamnya ada sekitar 1.200 mobil yang masuk ke tol sepanjang 36,5 kilometer tersebut.
Jalan tol fungsional Batang-Gringsing langsung diminati pemudik sejak hari pertama dibuka, Selasa (20/6) hari ini. Terhitung, setiap jamnya ada sekitar 1.200 mobil yang masuk ke tol sepanjang 36,5 kilometer tersebut.
Humas PT Jasa Marga Semarang-Batang, Iwan Abrianto menjelaskan, kondisi lalu lintas di hari pertama masih tergolong lancar. Rata-rata hanya sekitar 1.200 kendaraan mobil yang melintas per jamnya. Pagi hari sekitar pukul 08.00-10.00 kondisi ruas tol justru lebih lengang dan hanya dilalui oleh sekitar 1.100 kendaraan per jamnya.
Lalu lintas paling padat terjadi sekira pukul 17.00 WIB ke atas. Pihaknya mencatat sekitar 311 kendaraan yang melintas per menitnya dengan kecepatan rata-rata 50 kilometer per jam.
"Angka itu masih tergolong rendah. Sebelumnya, kami memprediksi ada sekitar 1.600 kendaraan yang melintas setiap jam," jelas Iwan Abrianto di Semarang, Jateng.
Iwan memprediksi kepadatan jalan tol fungsional Batang-Gringsing bakal padat mulai H-2 atau hari Jumat (23/6) mendatang sampai hari Sabtu (24/6). Pasalnya, Iwan menduga jika para pemudik dari Jakarta akan melintasi ke wilayah Jateng pada Kamis (22/6) malam usai salat tarawih.
"Cuti bersama resminya kan mulai hari Jumat. Kemungkinan para pemudik mulai Kamis malam usai tarawih melakukan perjalanan mudiknya ke arah Semarang. Kalau perjalanan normal 7 jam baru keluar tol Brebes atau Brexit. Kemungkinan nanti akan sampai Batang ya Jumat pagi," terangnya.
Untuk menyambut lonjakan kendaraan di puncak arus mudik tersebut, Iwan menjelaskan pihaknya PT Jasa Marga Semarang-Batang telah menyiapkan beberapa fasilitas penunjang. Pertama untuk maintenance land concrete (LC) atau beton sementara setebal 10 sentimeter yang dipakai di tol fungsional tersebut. Sebab, ketahanan LC tidak sekuat beton permanen.
Pihaknya juga menyiapkan truk tanki air untuk membasahi tanah di panjang ruas jalan tol fungsional itu. Dengan begitu, pengguna fungsional tol tidak akan terganggu dengan debu yang beterbangan akibat lalu lintas yang padat.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
Langkah itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di setiap persimpangan dan beberapa warga sekitar tol yang hendak masuk jalur tol fungsional yang difungsikan satu arah dari Jakarta menuju ke Semarang ini.
"Khusus di persimpangan, kami telah menyiapkan flagman (petugas pembawa bendera) yang didampingi pihak kepolisian. Kan di tol tersebut masih ada persimpangan jalan dengan jalan kampung. Di setiap persimpangan itu juga ada lampu yang akan dinyalakan saat malam hari," paparnya.
Beberapa exit tol sementara pun juga sudah dipersiapkan. Mulai dari tol Batang, ada tiga titik keluar, yaitu di daerah Kedungsegong yang jaraknya 7 kilometer dari jalan Pantura, Banyuputih 8 kilometer dari Pantura, dan Mentosari yang jaraknya 1 kilometer dari Pantura, Jawa Tengah.