Din minta Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah jangan sampai ricuh
Din pun meminta agar organisasi keagamaan tidak boleh berebut jabatan dengan cara politik praktis.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta muktamar ke-47 berlangsung dengan suasana kekeluargaan. Dirinya melarang ada kericuhan dan perebutan posisi Pengurus Pusat Muhammadiyah yang berlebihan.
"Saya berpesan agar Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Sebad Aisyiyah kita jadikan muktamar yang berkualitas, elegan dan bermartabat. Saling menukar pikiran, padangan dan pengalaman berdasarkan ukhuwah Islamniyah," kata Din di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (3/8).
Menurutnya, jika itu terwujud maka Muktamar Muhammadiyah akan menjadi contoh bagi ormas lainnya. Organisasi keagamaan tidak boleh berebut jabatan dengan cara politik praktis.
"Jadikan ini muktamar teladan bagi bangsa dan dunia," terang dia.
Masih kata dia, Islam tidak boleh dikecilkan dengan predikat-predikat tertentu. Lewat Islam berkemajuan yang diusung Muhammadiyah diharapkan menjadi solusi umat Islam.
"Islam yang sangat luar tidak dapat direduksi predikat-predikat tertentu. Dengan Islam berkemajuan kita menjadi umat Islam yang berkemajuan," pungkas dia.
Seperti diketahui, Sidang Pleno Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) Minggu (02/08) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, diskorsing. Penghentian sidang dilakukan karena terjadi kericuhan. Ada insiden saling dorong antarpeserta Muktamar yang rata-rata kiai itu.
Kericuhan terjadi ketika sidang membahas draf Tatib Pasal 19 BAB VII tentang Sistem Pemilihan Rois Aam dan Ketua Umum, yang sejak awal menjadi biang perdebatan. Akhirnya Ketua Sidang Slamet Effendy Yusuf menskors agenda sidang. Sidang dilanjutkan siang ini.
Baca juga:
Jadi calon ketum Muhammadiyah, Busyro ogah lobi-lobi
Jokowi: Muhammadiyah kaya gagasan, amal usahanya tersebar di RI
Jokowi hadiri Muktamar Muhammadyah ke-47 di Makassar
Ikuti jejak Muhammadiyah, Aisyiyah bertekad ikut jihad konstitusi
Aisyiyah enggan dianggap sebagai
Kemelut BPJS kesehatan, Din Syamsuddin sebut ada miskomunikasi
Dalam muktamar, pernah 13 nama tak mau jadi ketum Muhammadiyah
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Di mana Masjid Mungsolkanas terletak? Berada strategis di Jalan Cihampelas, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Masjid Mungsolkanas jadi salah satu wisata religi dan sejarah yang sayang untuk dilewatkan pada Ramadan kali ini.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.