Dinkes: Delapan Pasien Positif Covid-19 Berdomisili di Luar Cianjur
"Peraturan pusat pendataan pasien terkonfirmasi positif mengacu pada domisili dan masa inkubasi. Sehingga yang tercatat di Satgas Penanganan COVID-19 Cianjur, pasien yang terpapar masih tetap lima orang, dua orang sembuh, dua orang masih menjalani perawatan dan satu orang meninggal," katanya.
Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat adanya penambahan pasien positif COVID-19 menjadi 13 orang, namun delapan orang di antaranya tidak berdomisili di Cianjur, namun mendapat penanganan awal di rumah sakit di wilayah tersebut.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal kepada wartawan, Jumat mengatakan meskipun ke delapan orang tersebut tidak di masukan dalam data kabupaten karena mengacu pada aturan Pemerintah Pusat terkait penentuan kasus penularan COVID-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Peraturan pusat pendataan pasien terkonfirmasi positif mengacu pada domisili dan masa inkubasi. Sehingga yang tercatat di Satgas Penanganan COVID-19 Cianjur, pasien yang terpapar masih tetap lima orang, dua orang sembuh, dua orang masih menjalani perawatan dan satu orang meninggal," katanya.
Sedangkan penambahan pasien positif baru yang tercatat datanya di Pikobar Jabar sebanyak 13 orang karena delapan orang diantaranya merupakan warga luar Cianjur yang penanganan awalnya di rumah sakit di Cianjur, sehingga data tersebut tidak dimasukkan ke data daerah, namun di sisi lain data tersebut muncul di Jawa Barat.
Pihaknya akan memasukkan data pasien tersebut jika sudah ada aturan jelas soal perubahan pendataan kasus terkonfirmasi positif karena hingga saat ini, daerah mengacu pada aturan yang ada, sambil menunggu keputusannya terbaru, tetap berdasarkan domisili atau dirubah berdasarkan temuan kasus.
"Kami sempat mengajukan keberatan atas data tersebut karena mengacu pada aturan pusat berdasarkan domisili, sehingga tidak masuk dalam data pasien positif Cianjur. Kami juga meminta agar pihak propinsi juga menginformasikan kondisi mereka yang sudah sembuh," katanya.
Ia menuturkan, delapan orang tambahan pasien yang dinyatakan positif tersebut menjalani perawatan di luar Cianjur tepatnya di daerah mereka berdomisili. Sedangkan tiga data terbaru pasien positif yang masuk dalam data Pikobar Jabar, dua orang diantaranya pemudik dan seorang tenaga medis yang bertugas di Sukabumi.
"Kami sudah menelusuri riwayat perjalanan ketiganya, mulai dari keluarga dan kerabat yang dikunjungi selama berada di Cianjur. Kami sudah melakukan rapid test yang hasilnya negatif. Terkait data agar tidak tumpang tindih kami akan berkoordinasi dengan provinsi dan pusat," katanya.
Baca juga:
Tenaga Medis Covid-19 di Sumsel yang tidak Tercover APBN Dapat Insentif
Masjid Al-Munawar Jaksel Gelar Salat Jumat, Ada Jemaah Datang dari Thamrin
Hadapi Corona, Kementan Beri Bantuan Modal ke Petani Selama 3 Bulan
Bank Mandiri Restrukturisasi Kredit 292.000 Nasabah, Terbesar Dari UMKM
Utamakan Kesehatan Masyarakat, Pemprov Bali Belum Berniat Buka Kembali Lokasi Wisata
Anies Baswedan Minta ASN DKI Jangan Lemah, Lunglai & Lembek Lawan Corona