Dinkes Jateng Sebut Ivermectin Sudah Diberikan ke Pasien Covid di Kudus dan Semarang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo mengaku obat rekomendasi Moeldoko Ivermectin memang sudah datang semenjak naiknya kasus Covid-19 di wilayahnya. Pihak Dinkes sendiri belum melakukan penelitian terkait efektivitas obat itu.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah, menyatakan pemberian obat Ivermectin kepada pasien Covid-19 di Kudus dan Semarang di bawah pengawasan dokter. Namun, obat rekomendasi Ketua Umum HKTI, Moeldoko itu masih dalam penelitian.
"Memang benar sudah dibagi, tapi saya minta dokter kalau tidak yakin memberikan obat itu tidak usah saja. Kalau yakin diberi, semua dokter punya tanggung jawab masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa tengah, Yulianto Prabowo saat diwawancarai Wartawan, Selasa (29/6).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dia menyebut obat Ivermectin itu masih dalam penelitian. Namanya penelitian nantinya dalam pelaksanaannya ada yang sembuh ada pula yang tidak sembuh.
"Kalau tingkat kesembuhannya lebih banyak nanti bisa dipakai. Tapi nanti akan di teliti sejauh mana keamanan dan efek sampingnya, setelah itu lolos keluarkan izin edar," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo mengaku obat rekomendasi Moeldoko Ivermectin memang sudah datang semenjak naiknya kasus Covid-19 di wilayahnya. Pihak Dinkes sendiri belum melakukan penelitian terkait efektivitas obat itu.
"Penyerahan obat itu sudah diterima untuk diberikan langsung kepada sasaran di RSUD Loekmono Hadi Kudus. Kita hanya mengetahui ada datang bantuan obat itu," jelasnya.
Terkait efektivitas penggunaan obat Ivermectin, pihaknya belum mengetahui secara teknis. Pihaknya hanya menunggu laporan dari rumah sakit penerima obat tersebut.
"Sejauh ini pihak RSUD Kudus belum ada laporan ke kami soal efektivitasnya obat tersebut," pungkas Badai.
Baca juga:
PAN Soal Perusahaan AS Rayu RI Pakai Ivermectin: Kalau Ampuh, Tidak Masalah
Epidemiolog Soroti Kemunculan Ivermectin: Seperti Cari Profit saat Rakyat Menderita
Tanggapan Bos Bio Farma Soal 'Tekanan' Asing Agar RI Gunakan Obat Ivermectin
Epidemiolog Ungkap Bujuk Rayu Perusahaan AS Agar RI Pakai Ivermectin
Prabowo Subianto Tak Pernah Konsumsi Ivermectin