Dinkes Solo Usul Biaya Tes Screening Pendonor Plasma Konvalesen Masuk APBD
Siti menyampaikan, biaya yang dibutuhkan mulai dari proses screening hingga pengolahan plasma konvalesen mencapai Rp4 juta. Biaya tersebut bisa dimasukkan ke komponen terapi bagi pasien Covid-19, asalkan plasma konvalesennya diambil dari PMI Solo.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo akan mengusulkan biaya tes screening pendonor plasma konvalesen untuk dianggarkan dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Menurutnya, proses screening yang selama ini dibebankan kepada pasien atau pendonor terkadang justru memberatkan. Padahal belum tentu hasil screening bisa lolos untuk melakukan proses selanjutnya untuk donor plasma konvalesen.
"Ini jadi PR bagi saya, bisa tidak diusulkan lewat APBD. Meskipun hanya Rp150.000 untuk biaya screening, tetapi bisa dimasalahkan. Kalau bisa diusulkan ya saya usulkan karena saya tidak ingin rumah sakit ada kesulitan," ujar Kepala Dinkes Solo, Siti Wahyuningsih Kamis (4/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Siti menyampaikan, biaya yang dibutuhkan mulai dari proses screening hingga pengolahan plasma konvalesen mencapai Rp4 juta. Biaya tersebut bisa dimasukkan ke komponen terapi bagi pasien Covid-19, asalkan plasma konvalesennya diambil dari PMI Solo.
"Jadi ini bukannya kita membeli plasma dari PMI, tetapi mengganti pemeriksaan komponen darah dan kantongnya. Untuk proses pemeriksaan hingga menjadi plasma konvalesen butuh Rp4 jutaan. Nanti yang membayar rumah sakit ke PMI, karena masuk dalam komponen terapi pasien Covid-19," jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah menginventarisasi permasalahan yang dihadapi rumah sakit saat akan melakukan terapi plasma konvalesen. Selain biaya proses screening, masalah yang dihadapi adalah sulitnya mencari pendonor.
"Kami mempunyai gagasan untuk membentuk komunitas penyintas. Jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan mereka siap," katanya.
Selain itu pihaknya juga akan menghubungi sejumlah tokoh untuk memotivasi penyintas Covid-19 untuk donor plasma konvalesen. Sebab proses donor plasma konvalesen membutuhkan waktu dua hari sebelum diambil plasma konvalesennya.
"Lebih baik kalau bisa diambil darahnya kemudian disimpan di PMI karena kata PMi bisa disimpan 1 tahun. Jadi kalau dibutuhkan bisa langsung diambilkan, karena kita berkerjaran dengan penyakit," katanya lagi.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Solo, dr. Kunti Dewi Saraswati menyampaikan, biaya sebesar Rp4 juta tersebut merupakan standar nasional.
"Kami ikut saja, dulu Rp3,6 juta, saya selalu bilang karena memang kebijakan pengurus PMI," ucapnya.
Sementara itu untuk pendonor, semuanya gratis. Bahkan biaya screening yang tidak lolos syarat untuk mendonorkan juga dibebankan ke PMI karena pendonor sifatnya sukarela. Tetapi beda halnya jika yang mendonorkan dari pihak keluarga pasien.
"Kalau sukarela semua gratis termasuk cek antibody dulu, baru kalau sudah lolos masuk ke pemeriksaan nukletasit testing untuk cek penularan infeksi melalui darahnya, kemudian pemeriksaan dan screening antibody, konfirmasi golongan, dan juga hematologi semua biayanya termasuk kantong," terangnya.
Sedangkan untuk mengganti biaya pemeriksaan hingga pengolahan dan kantong, dikatakannya, akan dilakukan oleh pihak rumah sakit atau dari keluarga pasien.
Saat ini, lanjut Kunti, kebutuhan plasma konvalesen di Kota Solo masih cukup tinggi meskipun tidak sebanyak dulu. Menurutnya, dulu kebutuhan plasma konvalesen mencapai 64 lebih tapi saat ini hanya sekitar 30 saja.
"Saat ini kesadaran masyarakat untuk donor plasma semakin tinggi. Sejak dicanangkan secara nasional oleh Bapak Wakil Presiden Ma'ruf Amin kemarin," katanya lagi.
Ia merinci, dalam satu hari rata-rata jumlah pendonor sekitar 3 hingga 5 orang. Nsmun permintaan juga mengalami kenaikan. Untuk pendonor sukarela saat ini mencapai 60 persen sedangkan sisanya pendonor dari pihak keluarga pasien.
Baca juga:
Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Bupati Sleman Siap Jadi Pendonor Plasma Konvalesen
Sembuh Covid-19, Wagub NTT Donorkan Plasma Darah
Tinjau Vaksinasi di RSUD Bung Karno, Menko PMK Ajak Penyintas Donor Plasma Konvalesen
Wagub DKI: Sudah Ada 1.500 Penyitas Covid-19 Donor Plasma di PMI Jakarta
Plasma Darah Konvalesen Terbatas, 78 Polisi Penyintas Covid-19 di Jember Lakukan Ini
Donor Plasma Konvalesen, Wali Kota Depok Ajak Penyintas Covid-19 Bantu Sesama