Dinonaktifkan, BW mengaku makin sibuk kampanye antikorupsi
"Isu Indonesia Bersih itu bagi mereka menjadi sesuatu banget bagi mereka. Tanpa jaminan itu susah," kata BW.
Bambang Widjojanto mengaku justru bertambah sibuk setelah dirinya dinonaktifkan dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menyandang tersangka kasus dugaan mempengaruhi keterangan palsu di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2010.
"Pokoknya kalau diundang. Kalau dulu khan jadwal undangannya padet banget. Sekarang kan sangat padat," ungkap Bambang Widjojanto di sela-sela kegiatan orasi budaya kampanye antikorupsi bersama komunitas kelompok seniman, mahasiswa dan aktivis antikorupsi di Halaman Kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) di Jalan Sriwijaya, Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (16/4) malam.
BW, demikian dia disapa, mengaku bersama rekannya Abraham Samad, Ketua KPK yang juga telah dinonaktifkan, selalu berkomunikasi untuk melakukan upaya kegiatan sosialisasi antikorupsi di beberapa kota di Indonesia.
"Sama Samad kemarin masih ketemu," ungkap BW sambil menyeruput secangkir kopinya di salah satu warung TBRS, pusat aktivitas seniman di Kota Semarang.
Tidak ada pembagian tugas atau wilayah khusus antara dirinya dan Abraham terkait soal sosialisasi dan upaya mengkampanyekan antikorupsi itu.
"Nggak juga aku kemarin ke timur juga. Saya ke Ujung Pandang, tadi saya ke Tebu Ireng juga," paparnya.
Saat ini, BW bersama Abraham sedang melakukan kampanye antikorupsi di beberapa kota di Indonesia bersama setidaknya lima kelompok pegiat aktivis antikorupsi. Kelompok pertama yang mengkampanyekan antikorupsi adalah kelompok kesenian.
"Sekarang ada lima kelompok yang lagi bergerak. Salah satunya di sini kelompok kesenian. Dan hari ini bukan hanya di sini lho. Di Ujung Pandang dan di Jakarta. Nanti akan ada di Bandung, di Surabaya. Seni lawan korupsi sekarang ada di mana-mana sekarang ini. Dimulai dari TIM (Taman Ismail Marzuki)," jelasnya.
BW menjelaskan kemudian kelompok kedua adalah kelompok aktivis antikorupsi perempuan. "Kemudian kelompok kedua adalah kelompok perempuan. Sekarang juga masih bergerak kelompok perempuan itu. Sampai di NTT, di Yogya, di Bandung namanya KPK. KPK tuh Kami Perempuan Antikorupsi. Kemudian ada Solidaritas Perempuan Antikorupsi atau SPAK. Kalau sudah ada ibu-bu bergerak, itu pasti ada sesuatu," ungkapnya.
Salah satu alasan munculnya gerakan perempuan secara masif ini, kata BW, dikarenakan setiap kali ada kasus yang menyangkut korupsi terhadap seorang suami, uang hasil korupsinya selalu diberikan pada Wanita Idaman Lain (WIL) alias selingkuhan sang suami. Begitu juga sebaliknya. Jika yang korupsi seorang istri maka uang hasil korupsi diberikan kepada Pria Idaman Lain (PIL).
"Sebab kalau uang hasil korupsi, dari bapak-bapak itu tidak diberikan pada ibu-ibu tapi diberikan kepada perempuan simpanan lain atau WIL. Begitupun kalau perempuan yang korupsi, diberikan pada Pria Idaman Lain (PIL)," tuturnya.
Kemudian kelompok ketiga, yaitu di kalangan pondok pesantren yang dilakukan kampanye anti korupsinya bersama BW adalah para sesepuh dan kalangan kyai atau ustadz.
"Yang ketiga, lintas kyai saya kemarin di Tebu Ireng sama pak kyai 20 kyai lebih di pesantren-pesantren. Jadi bergerak," ujarnya.
Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah melakukan kampanye antikorupsi bersama mahasiswa di kampus. "Terus mahasiswa juga tadi di UNIKA Soegijapranoto Semarang. Sebelumnya, saya di Ujung Pandang. Sebelumnya lagi di Yogya. Di Bandung, di UI. Cukup banyak ada kelompok-kelompok itu," ungkapnya.
Tak kalah menariknya, kampanye antikorupsi yang BW lakukan bersama beberapa komunitas-komunitas di masyarakat.
"Terus yang menarik, sekarang ada komunitas-komunitas masyarakat kayak kelompok kartunis, komunitas kata, orang-orang pembuat film, blogger-blogger, mereka juga punya keprihatinan yang sama," ujarnya.
Kelompok yang paling akhir, adalah kelompok profesional. Kelompok ini adalah kelompok yang pertama bergerak saat dirinya dinonaktifkan yaitu seperti rektor, guru besar, dekan dan alumni-alumni di kampus-kampus.
"Satu lagi ada kelompok dari kelompok-kelompok profesional. Itu yang bergerak pertama kali paska saya komisionernya adalah guru-guru besar, alumni perguruan tinggi. Bukan mahasiswanya malahan," tuturnya.
BW menambahkan, selama dirinya melakukan kampanye antikorupsi banyak bertemu dengan pendukung aktivis antikorupsi. BW berkeyakinan bahwa masyarakat sekarang tidak mudah dibodohi seperti dulu terkait proses permainan para koruptor untuk mengeruk uang negara.
"Saya ingin mengatakan masyarakat sekarang sudah cerdas. Mereka bisa memilah. Mana informasi yang bisa diyakini kebenarannya walaupun ada distorsi. Isu Indonesia Bersih itu bagi mereka menjadi sesuatu banget bagi mereka. Tanpa jaminan itu susah," pungkasnya.
Baca juga:
KPK diobok-obok, ide bikin perwakilan di daerah mandek
Mabes Polri minta bupati Kobar tak komentari penangkapan rekan BW
Kabareskrim ancam pidanakan seluruh penyidik KPK yang usut kasus BG
Wakapolri sebut kasus Samad & BW dilanjutkan
Bambang Widjojanto gugat UU KPK di MK
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan Kepala BPIP meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila di bantaran Kali Code Yogyakarta? Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi, meresmikan Pojok Taman Baca Pancasila sekaligus membagikan Program Basis (Bantuan Atasi Stunting) berupa pemberian makanan sehat serta pemberian paket belajar kepada anak-anak Bantaran Kali Code Yogyakarta, Senin (28/8/23).
-
Kapan Prabowo bertemu dengan KWI? Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menemui pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk berdiskusi terkait Pemilu 2024 di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).