Diperiksa polisi, pengasuh pembekap balita jawab berubah-ubah
Pengasuh tersebut diduga mengalami gangguan jiwa.
Polisi masih memeriksa KW alias R (14), pembantu yang diduga telah membunuh balita yang diasuhnya, Kezya Natani Elia boru Simanjuntak (2 tahun 4 bulan). Penyidik juga mendalami dugaan remaja ini mengalami kelainan jiwa.
"Kami masih terus mendalami kasusnya, karena keterangan pelaku selalu berubah-ubah, bahkan terkadang sangat tidak masuk akal. Mungkin ada kelainan jiwa. Untuk mengetahuinya, kami akan meminta bantuan ahli kejiwaan," ujar Kapolsek Delitua, Kompol Anggoro Wicaksono, Jumat (24/4).
R diduga membekap Kezya hingga tewas di rumah keluarga balita itu di Jalan Jamin Ginting Gang Saudara, Kwala Bekala, Medan Tuntungan, Rabu (22/4) sore.
Anggoro menjelaskan, R awalnya mengaku tak sengaja membunuh putri semata wayang pasangan suami istri (pasutri) Simon Petrus Simanjuntak dan Erniati Br Ginting. Balita itu katanya tak sengaja tertutup kain selimut saat mereka bermain ciluk ba.
Tapi, pengakuan itu berubah beberapa jam berselang. Dia mengaku nekat membekap Keyza hingga tewas karena dendam telah digagahi adik ipar Erniati saat berada di Batam.
"Kemudian keterangan itu berubah lagi," kata Anggoro.
Tak sampai di situ, R kembali mengubah keterangannya. Remaja asal Merek, Kabupaten Karo itu mengaku sengaja membunuh Keyza karena cemburu. Sebab, setelah Keyza lahir dia tak disayang lagi. Remaja yang tinggal di rumah keluarga Simon sejak 2011 ini nekat membunuh biar saya dianggap sebagai anak kandung.
Dalam hitungan menit, R kembali meralat keterangannya. Dia malah mengaku membunuh Keiza setelah mendapat bisikan gaib.
"Karena pengakuannya terus berubah-ubah, kami belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan ini," ujar Anggoro.
Penyidik Polsek Delitua juga masih menelusuri usia pasti R. Mereka berencana bertanya langsung pada orangtua remaja itu di Merek, Kabupaten Karo dan berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat.