Dipertemukan Polisi dan Tokoh Adat, 2 Kelompok Warga Bentrok di Sorong Sepakat Damai
Situasi di Kota Sorong, sejauh ini sudah kondusif. Aktivitas warga seperti sekolah dan perkantoran berjalan normal. Namun sejumlah personel polisi dibantu TNI tetap bersiaga di TKP.
Polisi mengumpulkan tokoh adat hingga dua kelompok warga terlibat bentrok di Sorong, Papua Barat. Dua kelompok warga yang sebelumnya terlibat bentrok hingga menyebabkan 18 orang tewas itu sepakat berdamai setelah dipertemukan polisi dan tokoh adat setempat.
"Semalam sudah melaksanakan pertemuan dua kelompok kemarin, beberapa pihak atau orang-orang yang dituakan sudah dikumpulkan dan sudah ada kesepakatan damai dari kedua belah pihak," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (26/1).
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Kapan Benteng Van Der Wijk dibangun? Benteng Van Der Wijk didirikan pada tahun 1844-1848.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
Adam mengatakan, mediasi dilakukan di Mapolres Sorong dan disaksikan Kapolres dari intel dan beberapa pejabat utama Polda papua Barat.
Adam menyebut situasi di Kota Sorong, sejauh ini sudah kondusif. Aktivitas warga seperti sekolah dan perkantoran berjalan normal. Namun sejumlah personel polisi dibantu TNI tetap bersiaga di TKP.
"Kita tetap antisipasi melaksanakan patroli besar di titik-titik tertentu tetap ada. Pengawasan penyekatan personel tetap kita lakukan," ujar dia.
Adam mengatakan, untuk penyebab kebakaran di tempat karaoke buntut kedua kelompok warga bertikai tersebut hingga kini masih diselidiki polisi. Penyelidikan dengan memeriksa puluhan saksi.
"Sudah 21-an saksi yang diambil keterangan," kata Adam.
Duduk Perkara Bentrok Warga di Sorong
Polisi menjelaskan kronologi bentrok hingga menyebabkan 18 orang tersebut. Bentrok itu akibat dua orang berselisih di sebuah tempat karaoke pada Sabtu (22/1) lalu. Masalah dua orang tersebut meluas dan menyebabkan bentrokan kelompok kebakaran di tempat hiburan malam DoubelO tersebut.
Bentrokan juga memakan korban jiwa mencapai 18 orang. Satu orang tewas akibat penganiayaan. Sementara 17 lainnya tewas akibat terjebak di tempat karaoke tersebut.
"(Awal dugaan penyebab bentrokan) Kalau yang awal malam ini malah gara-gara mabuk, senggol gelas pecah dan ternyata nyambung lagi itu. Mabok juga, tapi ini kan masih info awal. Sehingga terjadi salah paham lagi di diskotek berbuntut itu tadi," kata Adam saat dihubungi merdeka.com, Selasa (25/1).
Dalam bentrokan itu, satu orang dari salah satu kelompok meninggal dunia atas nama inisial KR. Dia masih berstatus sebagai mahasiswa.
"Dari itu menyebabkan meningganya KR, terus lanjut ditanya ke keluarga kelompok KR, kemudian menyerang lagi tahu-tahu diskotek terbakar dan 17 orang tak besalah jadi korban," ujarnya.
Kematian KR akibat dianiaya tersebut menyulut emosi dari teman-temannya. Hingga akhirnya, bentrokan pecah menjadi antar-kelompok.
"Iya (awal kejadian Sabtu). Berlanjut lagi pada malam Selasa, mengakibatkan satu orang dari kelompok yang mulai duluan itu malah terluka, malah meninggal kena aniaya itu," tegasnya.
"Terus temennya nyerang lagi, itu kejadian jam 11 malam, makanya diskotek masih buka, kan banyak pertanyaan itu kok masih buka diskotek sampai jam 03.00 Wit, enggak. Kejadian jam 11 malam sampai jam 03.00 Wit, tapi kejadian awal jam 11 malam makanya diskotek kondisi masih buka, bukan diskotek sih tempat karaoke," kata dia.
Identitas Korban Tewas
Mabes Polri menyatakan korban jiwa yang meninggal terkait bentrokan antara dua kelompok yang terjadi di Sorong, Papua Barat, pada Selasa (25/1) dini hari. Semula 19 orang, tapi hanya 18 orang yang meninggal dunia.
"Update terakhir (18 orang meninggal dunia)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (25/1).
Dedi menyebut, dari belasan orang yang tewas tersebut. Satu diantaranya meninggal dalam bentrokan yang terjadi pada saat itu.
"17 yang terbakar dan 1 meninggal akibat penganiayaan," ujarnya.
Berikut 18 orang yang meninggal akibat bentrokan:
1. Mimi, perempuan/Dancer
2. Afifa, perempan/Dancer
3. Rista, perempuan/Dancer
4. Ami, perempuan /Vokalis
5. Meilan, perempuan/Vokalis
6. Kris, laki-laki/Vokalis
7. Dezra, laki-laki/Gitaris
8. Yanra, laki-laki/Bass
9. Soni, laki-laki/Drummer
10. Kleo Indah, perempuan/DJ
11. Klara, perempuan/LC
12. Fikram, laki-laki/Bartender
13. Ica, perempuan/Waitress
14. Nanin, perempuan/Dancer
15. Edith Tri Putra, laki-laki/Suplayer Minuman
16. Ferman Syahputra/Suplayer
17. Ridwan Dodoh/Suplayer
18. KR/mahasiswa