Dipulangkan dari kampung Gafatar, Faza belum mau cerita
Faza mengaku selama di Ketapang, Kalbar, membikin perusahaan air mineral.
Faza Anangga Novansyah, salah satu korban hilang ditemukan pada Kamis (21/1) diduga merupakan salah satu pejabat di Gerakan Fajar Nusantara. Dalam data ditemukan merdeka.com, Faza memiliki Jabatan B1 diduga merupakan bendahara Gafatar Sleman.
Saat keluarga Faza dikonfirmasi, kedua orangtuanya tidak tahu sejauh mana keterlibatan Faza. Mereka mengaku Faza belum mau banyak bercerita terkait Gafatar.
"Belum banyak cerita. Kami tidak ingin memaksa. Biar Faza pulih dulu, biar nanti dia bisa cerita dari hatinya sendiri," kata Sukardi, ayah Faza, saat ditemui di rumahnya, Cibukan, Sumberadi, Mlati, Sleman, Selasa (26/1).
Dari keterangan Faza kepada keluarga, dia mengaku berada di Ketapang Kalimantan Barat, mendirikan perusahaan air mineral. Sebab di sana air bersih masih sulit.
"Katanya perusahaan air mineral, tapi enggak tahu juga. Faza memang tidak terlibat di kamp Gafatar di Mempawah. Soal perusahaan air mineral itu ada sangkutannya dengan Gafatar belum ada cerita," ujar Sukardi.
Meski demikian, keluarga menaruh curiga. Sebab mereka tidak tahu berapa Faza digaji atau apa posisi Faza di sana.
"Kalau kerja, gajinya saja kami tidak tahu. Kami khawatir apa usaha itu hasilnya untuk biayai Gafatar atau gimana? Kita juga tidak tahu," ucap Sukardi.
Diakui Sukardi, Faza memang banyak membantu Gafatar saat masih berada di Yogyakarta. Bahkan Faza pernah membuatkan video menjelaskan soal Gafatar.
"Video itu kita tahu setelah Faza menghilang. Memang anaknya suka bikin yang berhubungan dengan IT. Bikin program, jasa SEO, sama bikin video," lanjut Sukardi.
Kondisi Faza saat ini baik-baik saja. Faza tidak banyak keluar rumah sejak pulang. Bahkan tetangga di sekitar rumahnya pun belum bertemu dengannya.
"Mungkin ada perasaan takut kalau nanti keluarganya dicap jelek. Kemarin waktu Jumatan Faza juga Jumatan di luar rumah," sambung Sukardi.