Direktur RSUP Dr Sardjito: Pakai APD Berstandar, Tenaga Medis Merasa Aman
Pun ia mengakui dibutuhkan bantuan dari sejumlah pihak untuk memenuhi kekurangan APD bagi tenaga medis.
RSUP Dr Sardjito menerima donasi sejumlah alat medis mencapai Rp 700 juta. Alat medis yang diterima berupa 1.000 masker N95, 500 baju hazmat, 2.000 sarung tangan medis, 500 face shield, 500 kacamata pelindung, 10.000 masker kain, 1.000 botol dan 48 galon hand sanitizer.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito dr Rukmono Siswishanto mengatakan pemakaian alat pelindung diri (APD) yang berstandar membuat tenaga medis merasa lebih aman saat menangani pasien Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Pemerintah Daerah dan Tim Gugus Penanganan Covid-19 memang telah berupaya keras menyediakan APD. Namun, jumlahnya belum mencukupi. Karena itu, bantuan dari berbagai pihak saya hargai. Seperti saat ini dari Hellofit yang memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan tenaga medis. Dengan memakai APD medis berstandar, maka tenaga medis akan merasa lebih aman dan diperhatikan keselamatannya," kata Rukmono, Senin (20/4).
Pun ia mengakui dibutuhkan bantuan dari sejumlah pihak untuk memenuhi kekurangan APD bagi tenaga medis.
"Saya senang dan bangga adanya bantuan ini menjadi bukti nyata dukungan penuh bagi tenaga medis. Salut ada anak muda yang turun langsung. Semoga menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk membantu. Tidak hanya itu, anak-anak muda juga harus memiliki kesadaran tinggi akan bahaya Covid-19. Ringankan tugas rumah sakit dengan melindungi diri dari penularan Corona," katanya.
Sementara itu, Founder Hellofit Vincent Geraldi menambahkan diharapkan bantuan tersebut bisa memberi angin segar kepada tim medis sehingga maksimal saat bertugas.
"Tindakan pencegahan penularan Covid-19 di Yogya sudah berjalan dengan baik. Saya berharap Yogya tetap dapat menahan laju kenaikan jumlah penderita Covid-19. Karena itu, saya memberikan bantuan kepada RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, supaya bisa dimaksimalkan untuk memberi perlindungan kepada tenaga medis," katanya.
Pemberian bantuan ini didasari keprihatinannya agar tenaga medis dilengkapi dengan APD sesuai dengan standar yang berlaku. Dia merasa sedih bila ada tenaga medis yang bertugas tidak dilengkapi APD sesuai standar. Padahal, mereka membutuhkan perlindungan maksimal saat menangani pasien.
"Masker N95 dan baju hazmat menjadi fokus utama saya. Saya ingin agar tenaga medis mendapat perlindungan maksimal. Saat ini, baik masker N95 dan baju hazmat menjadi hal langka. Kalau pun ada harganya bisa berlipat-lipat. Saya dan tim Hellofit bekerja keras untuk membantu rumah sakit mendapatkan masker dan baju hazmat ini," tuturnya.
Vincent mengaku senang ikut mengambil bagian untuk terjun langsung membantu para dokter dan tenaga medis lainnya di RSUP Dr Sardjito. Dia pun mengajak anak muda lainnya untuk aktif membantu memerangi pandemi Covid-19. Apalagi sekarang ada pasien yang merupakan Orang Tanpa Gejala. Maka, perlindungan tenaga medis menjadi hal mutlak yang harus dipenuhi.
Baca juga:
Dukung Tenaga Medis, Satgas Covid-19 DPR Serahkan Bantuan APD ke RS Hermina Bekasi
Di Tengah Tingginya Kebutuhan APD, Indonesia Hanya Bisa Jadi 'Tukang Jahit'
Curhat Perawat ke Pemerintah: Jangan Biarkan Kami Cari APD Sendiri
IDI Sebut Distribusi APD ke RS Terkendala Birokrasi dan Kebijakan
Dosen UGM Kembangkan Solusi Minimnya APD untuk Tenaga Medis
IDI Sebut 80 Tenaga Medis Terpapar Covid-19 dan 24 Meninggal