Dirikan monumen KM Sinar Bangun, keluarga korban gelar doa bersama
Ratusan warga dan keluarga korban KM Sinar Bangun melaksanakan ibadah untuk mendoakan korban yang tenggelam di perairan Danau Toba. Proses ibadah tersebut digelar di lokasi monumen tenggelamnya KM Sinar Bangun yang berjarak hanya sekitar 20 meter dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Ratusan warga dan keluarga korban KM Sinar Bangun melaksanakan ibadah untuk mendoakan korban yang tenggelam di perairan Danau Toba. Proses ibadah tersebut digelar di lokasi monumen tenggelamnya KM Sinar Bangun yang berjarak hanya sekitar 20 meter dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Prosesi ibadah keluarga korban yang beragama Nasrani dengan kebaktian yang dipimpin Bishop Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Pendeta Oloan Pasaribu, didampingi Ephorus Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pendeta Rumania Purba, Ketua Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Agustinus Purba, dan Kepala Departemen Apostolat GKPI Pendeta Humala Lumbantobing, Selasa (3/7) seperti dilansir Antara.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Sedangkan keluarga korban yang beragama Islam menggelar salat gaib dan doa bersama yang dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Simalungun, Abdul Halim Lubis dan Pimpinan Persulukan Naqsabandiyah Tuan Guru Muda Sakban Rajagukguk.
Acara khususuk dipimpin oleh Pimpinan Persulukan Naqsabandiyah Tuan Guru Muda Sakban Rajagukguk, terlihat keluarga korban yang beragama Islam terus melakukan zikir di area monumen.
Ketika memasuki proses berdoa, terlihat banyak keluarga korban yang menangis karena tidak akan bertemu lagi dengan keluarganya yang tenggelam di perairan Danau Toba.
Usai menjalankan ibadah, keluarga korban KM Sinar Bangun dibawa ke pinggiran Danau Toba untuk menabur bunga.
Setelah proses tabur bunga, seluruh keluarga korban kembali ke lokasi semula untuk menyaksikan peletakan batu pertama monumen KM Sinar Bangun.
Sebelumnya, kapal kayu KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6), sekitar pukul 17.30 WIB.
Dalam proses pencarian, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.
Baca juga:
Fadli Zon sarankan pencarian korban KM Sinar Bangun libatkan pihak asing
Pencarian dihentikan, monumen tragedi KM Sinar Bangun didirikan
Tabur bunga di Danau Toba, Menko Luhut minta maaf dan mengaku salah
Kisah pilu korban selamat kapal tenggelam
Video Ratna Sarumpaet & Menko Luhut adu mulut di depan korban KM Sinar Bangun