Dirjen Perhubungan Darat lakukan ramp check bus di Terminal Giwangan
Pudji menyimpulkan, bus-bus ini telah sekian lama melayani masyarakat, tapi aspek keselamatan tidak diperhatikan. Kondisi semacam ini yang jadi konsen pemerintah dan harus diperbaiki.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto melakukan pemeriksaan terhadap kelaikan moda transportasi bus jelang lebaran di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Sabtu (18/6). Pudji menegaskan, berdasarkan arahan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya, kelaikan kendaraan yang digunakan untuk melayani masyarakat pada masa angkutan lebaran harus benar-benar terjamin.
"Saya hadir disini dalam rangka mengecek kesiapan bus yang akan digunakan untuk melayani masyarakat," kata Pudji. "Baru 60% laik jalan, 40% tidak laik. Dari 3 bus yang saya periksa, semuanya tidak laik. Ada yang safetybeltnya tidak berfungsi, ada yang spedometernya mati," lanjutnya.
Pudji menyimpulkan, bus-bus ini telah sekian lama melayani masyarakat, tapi aspek keselamatan tidak diperhatikan. Kondisi semacam ini yang jadi konsen pemerintah dan harus diperbaiki. Pudji pun mengungkapkan kekecewaannya pada para pengusaha bus.
"Saya kecewa pada pengusaha PO Bus, yang kurang memperhatikan aspek keselamatan," kata Pudji. "Selain uji berkala tiap 6 bulan, juga dilakukan ramp check," lanjutnya.
Menurutnya, keselamatan adalah nomor satu. Dan masih ada waktu hingga H-4 untuk diperbaiki. Selain itu Pudji juga menekankan, mental sopir juga mesti diperhatikan dan penumpang dianjurkan menegur olehnya.
"Kepedulian dari pengusaha PO dibutuhkan. Yang tidak laik jalan, otomatis tidak boleh jalan, sampai bisa diperbaiki. Misal safety belt tidak berfungsi, speedometer mati, harus diperbaiki dulu. Baru boleh jalan. Mental dari si pengemudi juga harus diperhatikan. Tidak boleh ugal-ugalan. Penumpang harus berani menegur pengemudi yang ugal-ugalan, kalau perlu marahin sopirnya," ucapnya.
Secara nasional kondisi moda transportasi yang akan digunakan untuk angkutan lebaran, 20 persen tidak laik jalan, 80 persen laik. "Misal gak ada palu pemecah kaca, ban gundul, harus diperbaiki dulu," kata Pudji.
Selain itu, ketika mengunjungi posko monitoring angkutan lebaran di terminal giwangan, Pudji menyampaikan bahwa data penumpang dan bus harus akurat.
"Data dari lapangan harus benar benar akurat. Karena akan mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan," jelasnya.
Kunjungan ke terminal Giwangan ini merupakan rangkaian pantauan angkutan lebaran, setelah sebelumnya Dirjen Hubdat dan jajarannya meninjau pelabuhan penyeberangan Gilimanuk, Ketapang dan terminal Banyuwangi.