Disdikbud Tangsel Izinkan 180 Sekolah Lagi Gelar Belajar Tatap Muka
Dia menuturkan penambahan 180 sekolah yang menggelar PTM terbatas dari pelaksanaan PTM terbatas tahap I itu, telah sesuai dengan SKB 4 Menteri
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan menambah jumlah sekolah negeri dan swasta yang dapat mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dari sebelumnya 685 sekolah menjadi 865 sekolah.
"Bertambah sebanyak 180 sekolah. Dari sebelumnya 685 menjadi 865 sekolah mulai jenjang pendidikan PAUD, TK, SD dan SMP," terang Kepala Disdikbud Tangsel Taryono dikonfirmasi, Jumat (12/11/2021)
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Apa tujuan utama dari kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Kota Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang.
-
Bagaimana Monang Sinulingga belajar catur? Pecatur Alam Monang Sinulingga patut disebut sebagai pecatur legendaris Indonesia karena dirinya murni bermain catur tanpa ilmu yang pasti.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Mengapa anak muda di Desa Tumang enggan belajar membuat kerajinan tembaga? “Kebanyakan kalau yang tua-tua, mereka pintar gambar pintar mengerjakan. Tapi kalau untuk pemahat, banyak anak muda yang nggak bisa. Mereka nggak mau ribet. Misalnya sesuatu yang seharusnya dikasih garis dulu, mereka nggak mau kasih garis soalnya kelamaan atau terlalu rumit,” Nur Haris membenarkan kalau saat ini sedang terjadi krisis perajin di Desa Tumang.
Dia menuturkan penambahan 180 sekolah yang menggelar PTM terbatas dari pelaksanaan PTM terbatas tahap I itu, telah sesuai dengan SKB 4 Menteri, dengan ketentuan sekolah yang melaksanakan PTM adalah sekolah yang sudah mengisi daftar periksa yang ada di dapodik.
"Kemudian kami verifikasi lapangan untuk mengecek validitas datanya seperti apa dan memutuskan sekolah mana yang bisa PTM dan sekolah mana yang belum PTM. Sejauh ini, PTM berjalan dengan baik dan lancar," ucap dia.
Dia menerangkan, dari 1.653 sekolah di Tangsel yang terdiri dari jenjang PAUD, TK, PKBM, LKP, SD dan SMP baru pendidikan jenjang TK, SD dan SMP yang menggelar PTM sejak 6 November 2021 kemarin.
"Dengan bertambahnya 180 sekolah yang menggelar PTM terbatas, rinciannya yaitu 13 sekolah tingkat PAUD, 127 TK, 1 PKBM, 1 LKP, 1, SD 15, dan 23 SMP.
Dengan demikian, total sekolah yang saat ini melaksanakan PTM terbatas di Tangsel sebanyak 865. Terdiri dari PAUD ada 13, TK sebanyak 335, PKBM ada 1, LKP ada 1, SD sebanyak 324 dan SMP sebanyak 191 sekolah.
Selanjutnya sekolah yang belum siap melaksanakan PTM di Kota Tangsel sebanyak 788 sekolah. Yakni PAUD sebanyak 326, TK sebanyak 161, PKBM ada 38, LKP sebanyak 240, SD hanya 7 sekolah dan SMP ada 16 sekolah.
"Sekolah yang belum siap melaksanakan PTM diantaranya karena belum menguai data dapodik dan belum memenuhi stansar prokes," jelas dia.
Baca juga:
70 Persen Siswa SMP di Kota Jayapura Sudah Vaksinasi Covid-19
Muncul Penularan Kasus Covid-19, Pemda DIY Percepat Jam Pembelajaran Tatap Muka
Ada Temuan 25 Orang Positif Covid-19, PTM Salah Satu SD di Bantul Ditutup Sementara
Ratusan Guru dan Siswa di Bandung Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh
Pentingnya Disiplin Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas